Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Statistik Distribusi BPS usai rilis data ekspor dan impor di kantor BPS pusat, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
"Kalau defisit iya terbesar kedua setelah Juli 2013," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Impor RI Naik 31%, Didominasi Laptop China |
Berdasarkan data BPS, defisit neraca perdagangan per Juli 2013 tercatat sebesar US$ 2,3 miliar, lalu pada Juli 2014 surplus US$ 42,4 juta, lalu pada Juli 2015 surplus US$ 1,3 miliar.
Selanjutnya, pada Juli 2016 surplusnya US$ 632,3 juta, pada Juli 2017 defisit US$ 278,7 juta, dan ada Juli 2018 defisitnya kembali melebar sebesar US$ 2,03 miliar.
Diketahui, ekspor Indonesia bulan Juli 2018 tercatat US$ 16,24 miliar, naik 19,33% secara tahunan. China dan Amerika Serikat (AS) masih jadi pelanggan setia ekspor Indonesia.
"Ekspor kita masih nggak berubah, Tiongkok pertama, kedua AS, dan ketiga Jepang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu.
Saksikan juga video ' Mei 2018, Neraca Perdagangan RI Defisit US$ 1,52 Miliar ':
(hek/fdl)