Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menjelaskan selama ini BI berupaya melakukan intervensi terhadap Rupiah.
"Intervensi itu untuk menjaga supaya tidak terjadi lonjakan-lonjakan. Jadi kalau misalnya melemah (Rupiah), ya melemahnya pelan, perlahan dan gradual. Jangan tiba-tiba melonjak tajam sehingga orang panik," kata Nanang dalam diskusi BI Bareng Media di Gedung BI, Jakarta, Senin (20/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nanang mengungkapkan, intervensi tersebut dilakukan menggunakan cadangan devisa. Saat ini cadangan devisa RI masih aman. Berdasarkan data BI, rasio cadangan devisa tercatat US$ 118,3 miliar, setara dengan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Yang penting cadangan devisa masih aman," ujarnya.
Jumlah cadangan devisa ini masih di atas standar kecukupan internasional yakni 3 bulan impor. Penurunan cadangan devisa pada Juli 2018 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif.
Saksikan juga video ' Washington-Ankara Memburuk, Pengaruhi Rupiah terhadap Dolar ':
(kil/eds)