Pemerintah Indonesia sepertinya tak khawatir melihat kondisi Venezuela. Pemerintah yakin Indonesia tidak akan bernasib sama atau terpapar krisis seperti di Venezuela.
"Syukur Alhamdulillah beberapa indikator kunci ekonomi dalam koridor yang baik," kata Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika di Cikini, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira sekarang berjalan masih seperti biasanya," terangnya.
Baca juga: Inflasi Venezuela Bisa 1.000.000% Tahun Ini |
Erani menegaskan, kondisi ekonomi Indonesia masih dalam keadaan stabil. Terlihat dari indikator makro ekonomi seperti inflasi yang terjaga di bawah 4% hingga pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka 5%.
"Inflasi di bawah 4% itu modal yang bagus. Kedua, defisit fiskal ditekan bahkan jauh di bawah 3%, tahun ini sekitar 2,1% tahun depan 1,8%. Terkait neraca perdagangan memang masih defisit, tapi kalau mengacu polanya pada tahun lalu maka diperkirakan sampai akhir tahun akan surplus. Pelemahan rupiah juga masih dalam keadaan moderat," tuturnya.
Sekedar informasi, Venezuela saat ini tengah mengalami hyperinflation. Bahkan International Monetary Fund (IMF) memprediksi inflasi di negara itu bisa mencapai 1.000.000% di akhir tahun.
Harga-harga sudah melonjak tinggi. Bahkan nilai US$1 kini bisa setara lebih dari 6,3 juta Bolivar. Daging ayam seberat 2,4 kg di ibukota, Caracas, harganya setara US$ 2,22, atau Rp 32.000. Namun dalam mata uang Bolivar Venezuela, harganya 14.600.000 (empat belas juta enam ratus ribu!) Bolivar.