Wakil Menteri Luar Negeri Venezuela untuk wilayah Asia, Timur Tengah dan Oceania, Ruben Dario Molina mengatakan, kekuatan blok imperialisme itu tak suka dengan konsep pemerintahan saat ini yang menganut paham sosialisme.
Meski begitu, pemerintah Venezuela menyiapkan beberapa strategi untuk menyelamatkan rakyatnya dari kelaparan akibat lonjakan inflasi yang sangat tinggi. Pertama pemerintah Venezuela akan menganggarkan anggaran negaranya sebagian besar untuk mengurangi kemiskinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan apa yang bisa kami lakukan agar rakyat Venezuela tidak menderita kelaparan. Kami menggelontorkan budget negara sebagian besar untuk warga Venezuela agar tak merasa kelaparan," terangnya di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (2/9/2018).
Sebelum terjadi krisis, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro juga telah menaikkan gaji minimum. Tujuannya agar mengurangi angka kemiskinan.
Selain itu sebelumnya pemerintah Venezuela juga membangun 2 juta rumah untuk rakyatnya. Perumahan itu diharapkan dapat menampung sekitar 10 juta penduduk Venezuela.
"Pembangunan itu juga berimbas pada tingkat kesehatan dan pendidikan yang naik, berimbas juga pada kehidupan yang layak. Tentu Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak tertarik dengan hal itu," terangnya.
Untuk menstabilkan kondisi ekonomi, pemerintah Venezuela akan berjuang menstabilkan harga-harga pangan. Mereka juga tengah kesulitan pasokan bahan pangan.
Sementara untuk meredam inflasi, pemerintah Venezuela mengeluarkan mata uang baru bertajuk sovereign bolivar. Pada Februari lalu Maduro sudah mengeluarkan uang kripto bernama petro, yang kemudian mendapatkan penolakan dati Presiden AS Donald Trump.
Uang digital petro ini nilainya setara dengan US$ 60 atau satu barel minyak Venezuela. Petro diharapkan bisa mengumpulkan uang tunai di tengah krisis ekonomi yang melanda.
"Saat ini kami sedang berusaha melakukan rencana-rencana dalam bidang ekonomi dan politik agar bisa membangun Venezuela yang seperti dulu. Kami cinta damai tapi kami tidak bodoh. Kami akan melindungi kedaulatan kami. Kami tidak akan kalah dengan ancaman-ancaman itu. Kami akan selalu berjuang demi terjaminnya hak-hak kami," tegasnya. (das/zlf)