"Dengan deflasi 0,05% tingkat inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2,13% dan inflasi yoy Agustus ke Agustus adalah 3,20%," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
Ia melanjutkan, dengan catatan ini artinya pemerintah masih harus waspada lantaran bila ditarik dari awal tahun. Pada 2018 masih tercatat inflasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BPS: Agustus Deflasi 0,05% |
Perlu upaya ekstra agar inflasi bisa terus ditekan. Apa lagi, kata Suhariyanto, komponen barang volatile price alias barang yang harganya mudah naik turun masuk dalam komponen penggerak inflasi di bulan Agustus ini.
"Secara umum Agustus menggembirakan, deflasi 0,05%. Meski begitu, di kolom terakhir kita masih perlu hati-hati karena inflasi untuk volatile price 4,97%. Bahan makanan juga masih 4,97%, serta makanan. Jadi supaya lebih waspada menjaga agar harga pangan tidak bergejolak sampai Desember," sebut dia.
Adapun komponen yang menyumbang deflasi di bulan Agustus kata Suhariyanto adalah penurunan harga telur hingga harga tiket pesawat udara.
"Agustus 2018 terjadi deflasi 0,05% terutama dipengaruhi harga telur ayam, kedua bawang merah, ketiga tarif angkutan udara," tandas dia.
Saksikan juga video 'Beragam Komoditas Alami Inflasi di Bulan Mei Sebesar 0.21%':