DPR dan BI 3 Jam Rapat soal Rupiah Keok, Ini hasilnya

DPR dan BI 3 Jam Rapat soal Rupiah Keok, Ini hasilnya

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 05 Sep 2018 19:55 WIB
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Jakarta - Komisi XI dewan perwakilan rakyat (DPR) telah merampungkan rapat kerja (raker) bersama Bank Indonesia (BI) tentang penjelasan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Rapat yang dimulai pada pukul 14.30 WIB ini berjalan kurang lebih tiga jam atau selesai pada pukul 17.45 WIB. Selama raker pihak Komisi XI DPR akhirnya sepakat dengan langkah BI dalam mengantisipasi nilai tukar.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pelemahan nilai tukar masih didominasi faktor eksternal, mulai dari perbaikan ekonomi negeri Paman Sam, rencana kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) yang lebih agresif, hingga ketidakpastian perang dagang antara AS dengan China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed juga membuat arus modal asing banyak yang masuk ke Amerika, apalagi negara lain belum ingin melakukan penyesuaian suku bunganya.

Selain global, depresiasi rupiah belakangan ini juga disebabkan oleh defisit transaksi berjalan (CAD). Pasalnya, transaksi berjalan yang masih defisit menandakan bahwa kebutuhan akan valas semakin besar.

Pimpinan Rapat Komisi XI DPR Muhammad Prakosa meminta langkah antisipasi yang sudah dilakukan BI harus tetap dilakukan meskipun dampaknya belum begitu kelihatan terhadap stabilisasi nilai tukar.

"Jurus sudah semuanya dikerahkan, tapi masih keteteran, mudah-mudahan ada terobosan sehingga kembali bisa kendalikan suplai deman valas kita," kata Prakosa di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (5/9/2018).



Berikut kesimpulan raker Komisi XI DPR dengan Bank Indonesia:

1. Komisi XI DPR RI mendukung langkah-langkah yang dilakukan Bank Indonesia dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah

2. Komisi XI DPR RI meminta kepada Gubernur Bank Indonesia untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak lain untuk mempercepat dan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan perekonomian nasional.

3. Komisi XI DPR RI meminta kepada Gubernur Bank Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan dan pihak lain untuk mengambil langkah-langkah strategis agar devisa hasil ekspor dapat bermanfaat untuk kepentingan perekonomian nasional.

(hek/eds)

Hide Ads