"Kondisi pasar yang sedang lesu saat ini dipengaruhi oleh banyaknya investor yang keluar dari bursa saham nasional, namun kami justru melihat ini sebagai peluang yang baik," tutur Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (7/9/2018).
Baca juga: IHSG Anjlok, Saatnya Borong Saham Murah |
Amran mengatakan kondisi fundamental Indonesia masih sangat baik. Itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi mencapai 5,27%, inflasi masih terjaga di kisaran 3,2%, cadangan devisa masih aman di USD 118 miliar dan peringkat surat utang negara dikategorikan Investment Grade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, terhitung Juli 2018, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan kinerja investasi cukup baik dengan dana kelolaan mencapai Rp333 triliun dan peningkatan hasil investasi sebesar 13,8% hingga mencapai Rp17 triliun. Adapun aset alokasi investasi dari BPJS Ketenagakerjaan antara lain 62% penempatan pada surat utang, 18,5% penempatan di saham, 8,5% pada deposito, 10% pada Reksadana dan 1% pada Investasi Langsung.
"Jika dilihat kondisi saham per hari ini, sudah mulai ada pergerakan ke arah positif di sebagian besar sektor saham. Kami rasa momen yang baik ini jangan sampai terlewat," ujar Amran.
"Sudah saatnya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, agar memberikan sentimen positif dan kontribusi yang baik kepada negara. Sebagai investor, ayo kita dukung pasar dalam negeri dengan masuk ke pasar saham saat ini. Dengan cara seperti ini, pasar Indonesia akan bangkit dan kembali normal," pungkas Amran. (mul/mpr)