Eks Direktur Pertamina Jadi Nakhoda Baru PGN

Eks Direktur Pertamina Jadi Nakhoda Baru PGN

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 11 Sep 2018 09:26 WIB
Eks Direktur Pertamina Jadi Nakhoda Baru PGN
Foto: Michael Agustinus/detikFinance
Jakarta - Setelah holding BUMN migas terbentuk, perombakan direksi dalam holding mulai terjadi. Kali ini giliran Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang diganti.

Pergantian terjadi di posisi pucuk pimpinan. Direktur Utama PGN Jobi Tiananda Hasjim resmi diberhentikan.

Kekosongan posisi itu kini diisi oleh Gigih Prakoso Soewarto. Dia sendiri sebelumnya merupakan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis di PGN dan juga pernah menduduki kursi direksi Pertamina.

Pemegang Saham Restui Pergantian Dirut

Jobi Triananda Hasjim (kiri)/Foto: Kementerian ESDM
Kemarin PGN telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat kali ini salah satu agendanya melakukan perubahan pucuk pimpinan.

Posisi direktur utama PGN kini diisi oleh Gigih Prakoso menggantikan Jobi Triananda Hasjim. Keputusan ini telah disetujui oleh pemegang saham dalam rapat.

"Dalam Agenda kedua terjadi perubahan pengurus di posisi direktur utama yang tadinya dijabat oleh Pak Jobi berubah menjadi Pak Gigih. Agenda ini disetujui pemegang saham dengan suara 76,9%," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama di Hotel Four Seasons, Jakarta, Senin (10/9/2018).

Gigih sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko di PT Pertamina (Persero). Perubahan ini terkait dengan pembentukan holding BUMN migas yang mana kini PGN berada di bawah Pertamina.

Berikut susunan direksi PGN saat ini:

Direktur Utama: Gigih Prakoso Soewarto
Direktur Komersial: Danny Praditya
Direktur SDM dan Umum: Desima E. Siahaan
Direktur Infrastruktur dan Teknologi: Dilo Seno Widagdo
Direktur Keuangan: Said Reza Pahlevy

Komut Tak Tahu Alasan Pergantian Dirut PGN

Komisaris Utama PGN IGN Wiratmaja Puja/Foto: Ari Saputra
Komisaris Utama PGN IGN Wiratmaja Puja mengaku tak mengetahui persis alasan pergantian direktur utama PGN. Dia menegaskan bahwa itu merupakan kewenangan pemegang saham dwiwarna PGN, meskipun dia menjadi komisaris sebagai perwakilan dari pemerintah.

"Ini sesuai peraturan yang berlaku adalah kewenangan dari pemegang saham dwiwarna seri A. Kalau untuk pertimbangannya tanya ke pemegang saham dwiwarna," tuturnya.

Saham dwiwarna merupakan saham khusus yang ada di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saham ini memungkinkan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN untuk mengendalikan dan menyusun rencana perusahaan.

Kementerian yang dipimpin oleh Rini Soemarno itu juga memiliki kewenangan termasuk untuk melakukan pergantian direksi dan komisaris.

"Itu keputusan pemegang saham seri A, itu hak mutlak pemerintah," tegasnya.

Alasan Eks Direktur Pertamina Jadi Dirut PGN

Foto: Michael Agustinus/detikFinance
Menurut Direktur Infrastruktur & Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo, fokus bisnis perusahaan tidak akan jauh berbeda dengan adanya pergantian tersebut. Gigih menurutnya juga sudah mengetahui secara garis besar rencana bisnis PGN.

"Sebenarnya (Gigih) bagian steering committee pada saat kita laksanakan integrasi PGN, Pertamina dan Pertagas. Jadi bukan hal yang baru buat Pak Gigih. Pak Gigih juga tahu apa-apa saja yang menjadi diskusi kita di pokja vokasi, pokja infrastruktur, pokja visi misi dan pokja komunikasi," tuturnya.

Apalagi, kata Dilo, Gigih sebenarnya bukan muka baru di PGN. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis di PGN.

"Orang yang sudah pernah ada ke PGN kembali ke Pertamina, ikut ke dalam steering comittee integrasi PGN, Pertamina dan Pertagas. Semua perencanan beliau ikut. Jadi rasanya apa yang direncanakan perlu diakselerasi untuk bisa membawa manfaat," tambahnya.

Integrasi Pipa Gas PGN dan Pertagas Dilakukan Tahun Ini

Direktur Infrastruktur & Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo/Foto: Dok. PGN
PGN akan segera menyelesaikan proses akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam rangka pembentukan sub-holding. Nantinya infrastruktur pipa gas akan diintegrasikan.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan proses integrasi infrastruktur pipa gas milik PGN dengan Pertagas mulai dilakukan tahun ini. Akan ada tiga titik yang akan dibuat interkoneksi.

"Pipa kita sudah merancang integrasi, pipanisasi Pertagas dan PGN. Titik poinnya akan kami buatkan tight in baik pipa Pertagas dan PGN bisa interkoneksi. Di 2018, ada tiga poin yang kita interkoneksi. Lalu, kita juga akan melakukan integrasi kita lakukan kelola gas nasional, baik sistem informasi dan penyaluran nominasi. Tahun ini kita jalan," tuturnya.

Sementara untuk penyelesaian transaksi pembelian 51% saham Pertagas senilai Rp 16,6 triliun akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dibayar 50% yang diambil dari kas PGN.

"Nanti kalau ada yg pembayaran pasti ada di keterbukaan informasi. Jadi sabar aja. 29 September akan closing," kata Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy.

Sementara untuk pembayar tahap kedua, PGN akan mencari pembiayaan. Namun pihaknya masih belum mengumumkan lewat cara apa perusahaan mencari pinjaman itu.

Selama semester I-2018, PGN mampu menyelesaikan pembangunan pipa sepanjang lebih dari 87 km, sehingga panjang pipa yang dioperasikan PGN berjumlah 7.481 km.

Selama semester I-2018, PGN juga berhasil menyelesaikan sejumlah proyek dengan tepat waktu seperti penyaluran gas pembangkit listrik Muara Karang, pengembangan jaringan pipa distribusi ke wilayah Karawang, dan pemasangan infrastruktur gas customer attachment di seluruh wilayah kerjanya, serta menyelesaikan pembangunan jaringan pipa distribusi Duri-Dumai.

Perusahaan dengan kode saham PGAS juga tengah meneruskan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur. Di antaranya jaringan pipa transmisi Dumai, mengembangkan jaringan pipa distribusi ke wilayah Banten, serta pemasangan infrastruktur gas ke rumah tangga di area Jakarta, Bogor, Bekasi, Palembang, Tangerang, dan Pasuruan.

Halaman 2 dari 5
(das/ara)
Hide Ads