Jakarta -
PT Marga Trans Nusantara (MTN) menargetkan pembangunan proyek Jalan Tol Kunciran-Serpong rampung pada Januari 2019.
Awalnya, konstruksi ditargetkan bisa selesai 100% pada November 2018. Namun karena masalah pembebasan lahan, target tersebut molor menjadi awal 2019.
Hal itu membuat operasi jalan tol yang menjadi bagian dari jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) ini diperkirakan baru beroperasi pada April 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pembebasan lahan ruas tol itu sendiri sudah mencapai 96% lebih dan ditargetkan selesai 100% pada September 2018.
Untuk mengetahui
update-nya kini, simak berita selengkapnya.
Warga yang tanahnya tergusur untuk proyek tol Kunciran-Serpong akan mendapat ganti rugi pada Oktober 2018. Hal itu dilakukan demi mengejar target penyelesaian pembangunan proyek yang jadi bagian dari jaringan Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2).
"Untuk semua tanah di tol JORR ini akan dirapatkan nanti hari Rabu, dan September semua harus selesai musyarawahnya, dibayar Oktober," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek tersebut, Jumat (14/9/2018).
Basuki mengatakan pembayaran yang dilakukan Oktober sudah disepakati oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Nantinya pembayaran ganti rugi dilakukan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Di Oktober, Bu Menteri Keuangan sudah menyetujui pembayaran sesuai dengan Dipa LMAN, sesuai dengan surat kami, beliau sudah jawab kemarin, baru saya baca, baru dijawab, beliau setuju untuk dibayarkan LMAN, melalui talangan dulu," sebutnya.
Dengan demikian, Basuki meyakini proyek Tol Kunciran-Serpong yang ditargetkan beroperasi April 2019 bisa terlaksana.
"Kalau Oktober nanti bisa dibayarkan semua, apa yang dilaporkan tadi selesai 2019, Insyaallah dan saya percaya, yakin pasti akan bisa diselesaikan," sebutnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pagi ini meninjau proyek pembangun jalan tol Kunciran-Serpong Paket II. Peninjauan dilakukan untuk memastikan proyek tersebut selesai sesuai target pada April 2019.
Basuki meninjau proyek di titik Simpang Susun Serpong. Dia tiba di lokasi sekitar pukul 08.40 WIB, didampingi oleh Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna, dan direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Di sela-sela peninjauan, Basuki mengatakan, kendala dalam pembangunan proyek tol tersebut adalah pembebasan lahan. Namun dia mendorong permasalahan lahan segera selesai.
"Semua pembangunan jalan tol terutama di tol kota ini kan pasti kendalanya tanah. Kalau tanahnya selesai pasti bisa dipastikan kapan selesai konstruksinya," ujarnya, Jumat (14/9/2018).
Pantauan detikFinance di lokasi, masih ada bidang-bidang tanah yang belum terbangun. Namun sudah ada sebagian bidang tanah yang telah dicor.
Selain itu juga terlihat sebuah traktor yang sedang menghaluskan bidang-bidang tanah untuk membuat jalan. Truk-truk pengangkut batu kerikil juga tampak beroperasi mengakut material tersebut.
Progres pembangunan tol Kunciran-Serpong ditarget selesai April 2019. Progres tol sepanjang 11,19 kilometer (km) sudah 66,43% per 13 September 2018.
Pembangunan ruas tol Kunciran-Serpong terbagi dalam dua paket pengerjaan. Progres konstruksi Paket I mencapai 63,43%, dan progres Paket II sebesar 71,82%.
"Progresnya overall 66%, (update) per sekarang, paket I dan II. Kalau paket II 71%," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek tersebut, Jumat (14/9/2018).
Dia menyampaikan, adanya tol ini nanti akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, dan keperluan logistik karena adanya akses tol tersebut, sehingga diharapkan bisa selesai sesuai target.
"Harapannya seperti di Cinere kan itu banyak ditunggu masyarakat Cinere. Saya kira warga Cinere sangat menunggu ini beroperasi semua," sebutnya.
"Pasti dengan adanya tol ini, satu tidak hanya masyarakat tapi perekonomian logistik akan lebih lancar, lebih murah," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman