"PKT di sini kata Pak Jokowi sudah bagus. Tadi Pak Jokowi nanya, berapa dibayar pekerjanya, tadi Rp 70 ribu ya. Tukangnya dibayar Rp 90 ribu sesuai UMP di sini. Dan dibayar harian setiap hari, setiap sore," tutur Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/9/2018).
"Tadi saya lihat pembangunan infrastrukturnya sudah cukup bagus, agak kering sedikit karena bendungannya sedang diperbaiki, mudah-mudahan bulan depan sudah selesai," sambung dia lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pembangunan infrastruktur, Eko juga berpesan untuk meningkatkan pengembangan ekonomi. Contohnya membuat desa wisata, seperti menjadikan sawah jadi case country. Dia mengatakan ke depannya ada program 100 desa dengan memberikan bantuan afirmasi Rp 150 miliar untuk 100 desa.
"Tadi saya minta pada Pak Kades dan Bupati untuk menggenjot lagi ke pemberdayaan ekonomi juga BUMDes-nya untuk meningkatkan APBDes. Nanti kita akan ada show case-show case (desa percontohan) tentunya tidak semua desa, beberapa desa kita bantu untuk percontohan sebesar Rp 1,2 miliar untuk pemberdayaan ekonomi yang paling penting memberikan lapangan pekerjaan," terangnya.
Dana desa pada tahun ini telah digelontorkan sebesar Rp 60 Triliun tahun depan rencananya akan dinaikkan lagi menjadi Rp 73 triliun.
"Desa ini karena IPM-nya sudah membaik jadi dana desanya tetap. Kan dana desanya bagi rata, yang daerah-daerah miskin dapat sampai Rp 3,5 miliar. Tahun depan tidak mungkin jumlahnya lebih kecil dari 1 miliar dan tahun ini tidak mungkin kurang dari Rp 800 juta," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tambirejo, Y.R. Puspitanianto mengatakan pembangunan jalan talud sepanjang 115 meter dan tinggi 0,9 meter ini menggunakan anggaran dana desa 2018 tahap II dari hasil musrembang.
"Pembangunan talud jalan ini hasil musrembang, ada 17 titik pembangunan talud, dan ini titik terakhir. Pembangunan talud ini untuk menahan jalan, karena jalan ini sebelum dipakai talud sering longsor makanya diusulkan masyarakat supaya jalan kuat, volume jalan biar tambah lebar, maka tahun ini dipakai talud," tuturnya.
Dia berharap tahun depan anggaran dana desa bisa dinaikkan sehingga dampaknya akan lebih meluas lagi kegiatan yang ada di masing-masing desa seluruh Indonesia.
Ke depannya dia juga ingin pendampingan lebih banyak lagi khususnya pelatihan bagi kader, perangkat, dan masyarakat supaya dana desa bisa benar-benar bermanfaat.
"Kami berbangga sekali bapak presiden melihat pekerjaan kami, masyarakat kami antusias," ujarnya optimistis.
Sebagai informasi, pada tahun 2018, Desa Tambirejo mendapatkan dana desa sebesar Rp 829.597.000. Melalui hasil musyawarah desa, dengan menggunakan anggaran dana desa 2018 tahap II sebesar 50 juta, dibangunlah talud yang fungsinya menahan longsor dan memperlancar jalur air.
Pengerjaannya membutuhkan waktu selama 2 minggu. Dengan tenaga kerja 12 orang. Upah untuk kepala tukang sebesar Rp 100.000, tukang Rp 90.000, dan buruh sebesar Rp 70.000. Informasi Kemendes lainnya bisa dilihat di sini. (mul/mul)