Harga Bawang Merah Anjlok, Apa Langkah Pemerintah?

Harga Bawang Merah Anjlok, Apa Langkah Pemerintah?

Dana Aditiasari - detikFinance
Rabu, 19 Sep 2018 16:15 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Petani bawang merah di beberapa wilayah di tanah air tengah menghadapi situasi sulit. Hasil panennya dihargai murah.

Stok bawang merah berlebih lantaran petani melakukan penanaman bawang merah yang tidak disesuaikan dengan waktu pola tanam dengan petani lain. Akibatnya panen bawang terjadi bersamaan sehingga pasokan berlebih.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Ikhwan Arif memprediksi penurunan harga akan berlanjut satu bulan ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut perkiraannya harga bawang merah di level petani bisa turun Rp 4.000 sampai Rp 4.000 per kg, dan turun Rp 10.000 di tingkat grosir.

"Penurunan harga jual menyebabkan kerugian bagi petani sebesar Rp 5.000 per kg. Sebab harga bawang di tingkat grosir seharusnya dipatok Rp 15 ribu per kg", ujar Arif dalam keterangannya, Rabu (19/9/2018).


Arif menambahkan, jenuh nya pasar akan bawang merah juga dipicu perdagangan sistem basah.

"Hasil panen langsung diangkut ke pasar. Petani tidak menahan barang. Sehingga harga menjadi jatuh", tambahnya.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, telah menyiapkan sepuluh skenario pengamanan stabilisasi pasokan bawang merah. Dirjend Hortikultura Kementan, Suwandi menjelaskan sepuluh langkah itu adalah:

1. Menyeimbangkan pasokan dengan ekstensifikasi kawasan di luar Jawa.

2. Mengintensifkan teknologi pada sentra di Jawa.

3. Peningkatan kapasitas petani di luar Jawa.

4. Penggunaan benih biji untuk bawang merah (TSS) sehingga menghemat biaya hingga 65 persen.

5. Penajaman manajemen dengan petani champion.

6. Mengatur pola tanam antar waktu dan antar wilayah.

7. Pembentukan pasar lelang hortikultura menjaga stabilitas harga dan transparansi di farmgate, one regio one price, cash and carry serta memotong rantai pasok.

8. Hilirisasi produk menjadi olahan skala rumah tangga dan bermitra industri.

9. Teknologi penyimpanan sehingga lebih awet dan tahan lama.

10. Perluasan ekspor bawang merah.



Mengenai perluasan ekspor, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan Kementan mendorong pemanfaatan kelebihan pasokan bawang merah yang terjadi saat ini untuk ekspor.

Ditjend Hortikultura sudah mengajak dua eksportir untuk menyerap bawang merah super philip di Bima, Sumbawa, Probolinggo, Malang, dan lain-lain untuk di ekspor.

"Tapi sesuai dengan standar agar kita bisa ekspor. Itu kami kerja sama dengan Bu (Menteri BUMN ) Rini (Soemarno) bahwa kita memberikan standar seperti harga jagung supaya jangan mereka merugi," lanjut Amran.

Beberapa waktu belakangan ini harga bawang merah memang terus merosot. Di Sumatera Barat, khususnya di Desa Alahan Panjang kecamatan Lembah Gumanti Kab.

Solok harga bawang merah merosot sejak satu bulan yang lalu. Saat ini harga bawang merah menyentuh angka Rp 7.000 - Rp 8.000 per kilogram. (dna/zlf)

Hide Ads