Buka Kongres Penilai se-ASEAN, Ini Pesan Sri Mulyani

Buka Kongres Penilai se-ASEAN, Ini Pesan Sri Mulyani

Usman Hadi - detikFinance
Selasa, 25 Sep 2018 13:45 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Ratusan penilai dari delapan negara ASEAN mengikuti ASEAN Valuers Association (AVA) Congress di Hotel Tentrem Yogyakarta. Selain dihadiri penilai ASEAN, turut diundang penilai dari negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan.

Kongres para penilai se-ASEAN ini digelar tiga hari dari tanggal 24-26 September. Pembahasan pertama kongres adalah governing council yang dilaksanakan, Senin (24/9) kemarin. Kongres ini secara resmi dibuka oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini.


Dalam paparannya, Sri Mulyani mengatakan, AVA merupakan organisasi penilai yang berdiri sejak 1981. AVA beranggotakan negara ASEAN seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei, Vietnam, Myanmar, Laos dam Kamboja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ASEAN Valuers Association (AVA) sudah didirikan sejak tahun 1981, dan secara reguler melakukan pertemuan dan ini adalah pertemuan ke-21," kata Sri Mulyani usai membuka kongres, Selasa (25/9/2018) siang.


Sri Mulyani menuturkan, saat ini perekonomian dunia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal itu ditunjang perkembangan teknologi yang sangat masif. Perkembangan ini, kata Sri Mulyani, juga harus menjadi perhatian penilai.

"Ini merupakan waktu yang baik untuk membahas bersama mengenai tantangan maupun kesulitan yang muncul karena adanya perubahan perekonomian dunia dan global yang sangat cepat," ungkapnya.


Pemerintah Indonesia, lanjut Sri Mulyani, menyambut gembira dan mendukung ASEAN Valuers Association Congress ini. Dia berharap melalui kongres ini para penilai di ASEAN bisa merumuskan berbagai hal berkaitan dengan penilai.

"Jadi saya menyambut gembira. Adapun tema yang diangkat oleh AVA Congress 'valuation to the next level valuers roles dan challenges beyond valuation service in regional economic development' dalam pertemuan ke-21 di Yogyakarta ini," paparnya.

Wakil Sekretaris Jenderal 1 Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI), Panuturi L Tobing menambahkan, setidaknya ada sekitar 450 penilai ikut serta dalam kongres ini. Untuk para penilai Indonesia diwakili anggota MAPPI.


"Perkiraan 450 peserta dari Indonesia kemudian dari luar negeri, dari negara-negara peserta AVA ada delapan negara. Kemudian ada beberapa peserta juga dari Jepang, dari Korea, dan beberapa lagi dari negara-negara luar," tuturnya.

AVA Congress, kata Tobing, merupakan agenda tahunan yang lokasinya bergantian antar negara-negara ASEAN. Kebetulan kali ini Indonesia terpilih sebagai tuan rumah untuk ketiga kalinya.

"Indonesia merupakan penyelenggara yang ketiga kali. Yang dibicarakan dalam kongres ini adalah isu-isu terkini mengenai penilai, perkembangan pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan infrastruktur dari sisi tim penilai," ucapnya.


Selanjutnya, kongres ini juga membahas berbagai peraturan standar dan teknis penilaian, serta perkembangan real estate. Turut dibahas perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat sekarang ini.

"Kami ingin membahas apa sumbangsih teknologi informasi itu kepada tim penilai itu sendiri. Selain itu juga standar penilaian dan juga peraturan-peraturan di masing-masing negara," tutupnya.



Saksikan juga video 'Sri Mulyani: Persiapan Pertemuan IMF-World Bank Sudah 94%':

[Gambas:Video 20detik]

(hns/hns)

Hide Ads