"Ini bentuk protes sekaligus aksi sosial kita karena harga ayam yang sangat rendah. Daripada dijual rugi, sekalian kita gratiskan saja," kata Ketua Pinsar Jawa Tengah, Pardjuni usai pembagian.
Menurutnya, harga ayam hidup normal dijual Rp 18 ribu per ekor, namun saat ini harga di pasaran mencapai Rp 13 ribu per ekor, sehingga peternak rugi Rp 5 ribu per ekor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketua Umum Pinsar Indonesia, Singgih Januratmoko, mengatakan rendahnya harga ayam hidup karena kebutuhan ayam turun, sedangkan pasokan ayam berlebih.
"Ini kan bulan Sura, memang biasa kebutuhan menurun. Seharusnya ini diantisipasi sejak beberapa bulan lalu. Kebutuhan nasional itu 58 juta ekor, tapi ini ada kelebihan sampai lima persen," kata Singgih.
![]() |
Pembagian ayam gratis dimulai pukul 08.00 WIB. Tak sampai satu jam, ayam-ayam tersebut langsung ludes. Bahkan banyak warga yang kecewa karena tidak kebagian ayam gratis itu, bahkan ada yang nekat antre di lokasi pembagian meski ayam sudah habis.
"Saya sudah antre setengah jam tapi enggak dapat. Malah tadi ada yang bawa dua ayam," kata Wahyu, warga Sondakan, Laweyan, Solo.
Pelaksanaan pembagian ayam pun sempat ricuh, dua orang warga sempat pingsan saat berada di tengah kerumunan massa. Keduanya kemudian dievakuasi keluar dari kerumunan.
Setelah pembagian ayam hidup, panitia sebenarnya akan membagikan nasi ayam kardus. Namun karena warga tidak tertib, panitia membatalkan acara pembagian. (hns/hns)