Pria yang akrab disapa CT itu mengatakan, pada mulanya dia bekerja di sektor informal. Hal itu dia geluti saat masih kuliah di Universitas Indonesia (UI).
"Saya coba sharing beberapa hal yang mungkin ada gunanya untuk kita semua. Saya cerita sedikit, saya memulai usaha dari sektor informal, yang punya perusahaan saya, pegawainya cuma saya, saya nggak punya pegawai. Segala sesuatu dikerjakan sendiri," kata CT mengawali ceritanya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring waktu bisnis CT berkembang menjadi pengusaha kecil. Di fase ini, dia mulai mempunyai pegawai 1-3 orang.
Terus bertumbuh, CT berhasil jadi pengusaha kelas menengah. Sebagai pengusaha kelas menengah dia mulai memiliki manajer sendiri. Bisnisnya pun masih terus berkembang menjadi pengusaha besar, hingga akhirnya konglomerat.
"Saya sudah alami tahapan dari informal jadi pengusaha kecil, pengusaha menengah, pengusaha besar, jadi konglomerat. Alhamdulillah semua nggak selancar seperti cerita yang saya ungkapkan. Prosesnya pasti ada, proses jatuh bangun," paparnya.
"Tapi kalau konsisten dan ambil hikmah kegagalan dan dieliminasi terus kegagalannya, dari besar makin kecil, kecil, kecil, sampai akhirnya gagal itu bosan datang ke kita, karena kita sudah bisa eliminasi hampir seluruh penyebab kegagalan bahkan bisa mengantisipasi," tambahnya.
Tonton juga 'Mau Tahu Resep Sukses Pak CT?':
(hns/hns)