Cara Ridwan Kamil Kurangi Kemacetan Tol Jakarta-Bekasi

Cara Ridwan Kamil Kurangi Kemacetan Tol Jakarta-Bekasi

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Sabtu, 29 Sep 2018 11:45 WIB
Cara Ridwan Kamil Kurangi Kemacetan Tol Jakarta-Bekasi
Foto: Mochamad Solehudin
Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil punya cara untuk mengurangi macet di jalur tol Bekasi-Jakarta dan sebaliknya.

Dalam postingan di akun instagram miliknya kemarin, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan jalur kanal Cikarang Bekasi melalui inovasi Kanal Cikarang, Inland Waterway Cikarang Bekasi Laut (CBL).

Nantinya, truk-truk kontainer yang biasa mengangkut barang dbesar dengan bobot berat akan memadati jalur tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan dibangunnya kanal ini, semua angkutan bisa dilakukan melalui jalur laut melalui kanal buatan.

Rencana ini di tahun 2016 juga pernah digarap Indonesian Port Corporation (IPC) atau PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero). Hal ini juga dilakuan untuk mengatasi kemacetan di jalur tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Namun, hingga saat ini belum ada prkembangan terkini soal kelanjutan proyek kanal besar di Cikarang ini. Bagaimana asal mula proyek ini digagas? apa keuntungan jika proyek ini berhasil digarap? berapa sih biaya pembuatannya?

Berikut berita selengkapnya:

PT Pelindo II sejak tahun 2016 sudah membangun proyek transportasi kontainer berbasis kanal atau sungai (waterway), yang memanfaatkan kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL) sepanjang 40 kilometer (km) di Bekasi, Jawa Barat.

Ide ini sendiri sebenarnya berasal dari pertemuan antara Direktur Utama IPC terdahulu RJ Lino bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Presiden Joko Widodo pada Februari 2015.

Jokowi sendiri sangat tertarik dengan rencana proyek ini untuk mengurangi pergerakan barang dari pusat industri di timur Jakarta ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Dengan rencana ini, kanal CBL bakal bisa dilewati 2 kapal tongkang sekaligus. Jalur kanal ini dibuat untuk mengurangi penggunaan truk angkutan dari pelabuhan ke kawasan industri yang selama ini menimbulkan kemacetan.

Diilustrasikan, setiap tongkang mampu mengangkut 160 kontainer sekali jalan. Hal ini setara mengurangi antrean truk kontainer sepanjang 3 km di jalan raya.


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, dengan dibangunnya proyek ini, aktivitas ribuan kontainer yang hilir mudik di jalur tol bisa teralihkan.

"Ini akan menghilangkan aktivitas 4.000 truk kontainer tiap hari yang masuk tol. Semoga inovasi ini menjadi solusi untuk semua pihak. Sedang distudi apakah Kanal Cikarang ini bisa juga sebagai jalur angkutan penumpang manusia menuju Jakarta. Mohon doanya. Hatur Nuhun," jelanya dan akun media sosialnya,. Jumat (28/9/2018).

Inovasi ini bisa direalisasikan setelah adanya pembuatan kanal yang lebar dari laut yang masuk ke daratan.

Pembuatan Proyek Kanal Cikarang ini dinilai efektif untuk mengangkut barang-barang besar dengan bobot berat, yang biasa diangkut menggunakan kontainer melalui jalur tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Selama ini, truk-truk besar pengangkut dari kawasan industri di Jawa Barat menuju Pelabuhan Tanjung Priok masih menggunakan tol.

PT Pelindo II sedang mengembangkan proyek kepelabuhanan, salah satunya Kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL).

Direktur Teknik Dan Manajemen Risiko Pelindo II, Dani Rusli, mengatakan proyek CBL sedang dalam proses bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Diharapkan sebelum lewat pertengahan tahun sudah bisa dikerjakan.

"CBL lagi proses dengan PUPR. Targetnya semester ini bisa dimulai," ujar Dani dalam media visit di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/2/2018).

"Kita saat ini lagi proses perizinan. Saat ini kita koordinasi dengan PUPR. Ada beberapa bagian yang kita exercise, jangan sampai mengganggu fungsi utama CBL sebagai pengendali banjir," ujarnya.

Pada tahap awal nanti, kata dia, akan dioperasikan sebanyak 4 hingga 5 kapal yang akan mengangkut setiap 4 jam sekali.

"Tahap 1 operasikan 4-5 kapal setiap 4 jam. Kalau sudah jalan bisa 10-15 kapal. Berputar terus. Paling penting memberikan service, alternatif sehingga masyarakat bisa memilih," ujarnya.

"Intinya adalah proyek ini dalam skala lebih kecil bisa memberikan alternatif kepada pengguna jasa, kan pengguna jasa ada yang pakai kereta api, lewat tol, atau jalan raya," jelasnya.


PT Pelindo II (Persero) akan mulai mengerjakan proyek pengangkutan kontainer berbasis sungai dari Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan industri Cikarang. Jalur tersebut akan memanfaatkan kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) sepanjang 19 kilometer (km)

Untuk mengerjakan proyek besar tersebut Pelindo pun menyiapkan belanja modal (capital expenditures/capex) di 2018 cukup besar yakni Rp 11,4 triliun. Capex tersebut rencananya akan diserap dari kas internal.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya menjelaskan, capex tersebut bukan hanya untuk proyek pembangunan CBL tapi beberapa proyek lainnya seperti proyek Pelabuhan Kijing.

"Jadi untuk Kijing dan CBL. Itu untuk peralatan baru yang akan kita beli. Lalu juga perbaikan dermaga supaya lebih modern di daerah-daerah. Kebanyakan untuk pengembangan pelabuhan," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/12/2017).

Hide Ads