Corporate Secretary BNI Kiryanto menjelaskan operasional outlet dan ATM BNI per hari ini Senin 1 Okt 2018 di area pasca Gempa Palu (termasuk Donggala) dan Parigi.
Jumlah ATM yang telah beroperasi di Palu sebanyak 8 unit, di Parigi 14 unit. Kemudian untuk kantor cabang pembantu/kantor kas di Palu 1 unit (dari 3 unit yang siap secara teknis) dan kantor di Parigi 4 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian selain kesiapan teknis seperti infrastruktur, ketersediaan listrik, jaringan komunikasi, sarana penunjang. Untuk mengaktivasikan ATM/kantor cabang berdasarkan koordinasi dengan pihak aparat keamanan (TNI/Polri), BNI juga mempertimbangkan aspek keamanan lokasi sehingga untuk outlet-outlet yang beroperasi dilakukan pengamanan ekstra dari pihak aparat keamanan (TNI/Polri) sampai kondisi di Palu benar-benar kondusif.
"Semua itu dimaksudkan agar pelayanan operasional BNI dapat terus berjalan dengan lebih baik sehingga geliat ekonomi di daerah tersebut dapat berlanjut," imbuh dia.
Bank BUMN lain, BTN memastikan layanan perbankan khususnya BTN segera pulih pada pekan ini, khususnya mesin ATM yang diharapkan tetap dapat online sambil melakukan recovery gedung kantor cabang sambil mempersiapkan Working Recovery Area atau kantor cabang khusus yang beroperasi melayani nasabah selama menanti pemulihan total dari outlet BTN yang terdampak.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan sejumlah outlet BTN mengalami kerusakan bangunan, yaitu di Kantor Cabang Palu, termasuk Kantor Kas yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika di Kota Palu dan Kantor Cabang Pembantu Syariah di Kota Palu.
Sementara Kantor Cabang Pembantu di Luwuk tidak mengalami kerusakan. Sedangkan mesin ATM BTN mulai diperbaiki, dari 13 ATM di Sulteng, Bank BTN berhasil memulihkan fungsi ATM di dua lokasi, yaitu di Luwuk dan di KC Palu.
"Kami mempersiapkan Kantor Cabang Pembantu Syariah yang berlokasi di jalan Emmy Saelan di Tatura Utara, Palu Selatan untuk dioperasionalkan sebagai working recovery area atau semacam kantor darurat untuk melayani nasabah," kata Maryono.
Menurut Maryono, untuk memperbaiki dan memulihkan layanan perbankan, BTN berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam hal ini, Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia yang dikoordinasi Pungky Purnomo Wibowo. Selain BI, BTN juga aktif berkoordinasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dengan anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lainnya.
Selain dengan regulator dan perbankan, BTN juga berkomunikasi dengan BMKG, Telkom, PLN dan Kepolisian dan TNI.
"Pada kondisi saat ini yang kami kedepankan adalah keamanan dan kenyamanan layanan nasabah, untuk itu kami terus berkoordinasi dan bersinergi memastikan layanan perbankan dapat segera pulih," kata Maryono.
BTN di Sulawesi Tengah melayani sekitar 36.000 nasabah, di antaranya ada sekitar 12.000 debitur dengan outstanding kredit sekitar Rp 1 triliun.
"Kami masih memantau keadaan nasabah ataupun debitur BTN yang terkena dampak. Pada prinsipnya kami siap membantu masyarakat khususnya nasabah atau debitur terdampak. BTN akan mengikuti kebijakan regulator untuk menyikapi dalam penanganan bencana ini," kata Maryono.
Sementara untuk bantuan sosial, Bank BTN secara bertahap mengirimkan bantuan berupa makanan, selimut, obat-obatan, pakaian dan lain sebagainya ke Palu dan daerah lainnya. Bantuan tersebut nilainya mencapai sekitar Rp 200 juta, yang akan disebar dan dikirimkan secara bertahap.
Bank BUMN lainnya, Bank Mandiri telah mengoperasikan kantor cabang Sam Ratulangi dan 6 unit ATM di Palu, Sulawesi Tengah. Pembukaan operasional cabang ini untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan masyarakat pasca terjadinya bencana gempa dan tsunami.
Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, secara bertahap Bank Mandiri menyiapkan operasional cabang pasca bencana.
"Hari ini kami memang baru mengoperasikan 1 kantor cabang dan mesin ATM di Palu. Untuk kantor cabang dan ATM lain secara bertahap akan kami operasikan kembali setelah memastikan ketersediaan energi dan kesiapan fisik kantor layanan," kata Rohan.
Bank Mandiri juga secara bertahap menerjunkan relawan untuk mendukung tanggap darurat bencana gempa dan tsunami di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah. Relawan yang terdiri dari pegawai Bank Mandiri di berbagai daerah itu mendukung evakuasi dan penyiapan posko bantuan serta dapur umum di lokasi terdampak bencana.
"Kami turut berduka atas bencana yang terjadi wilayah Palu dan Donggala, sebagai bagian dari badan usaha milik negara kami akan terus hadir untuk memberikan bantuan penanganan bencana, terutama untuk mengurangi kesulitan masyarakat dalam memperoleh bahan makanan maupun tempat berlindung," ujar Rohan.
Selain itu, Bank Mandiri juga telah mengirimkan bantuan makanan untuk pengungsi serta 18 unit Genset dan 414 unit Emergency lamp untuk memudahkan penyediaan energi listrik dan penerangan.
Tonton juga 'Waduh! Ribuan Napi di Sulteng Kabur Saat Gempa dan Tsunami':
(kil/ang)