"Secara global saya yakin Christine Lagarde next week di Bali akan mengumumkan outlook untuk global ekonomi growth saya sudah melihat tanda-tandanya melalui pidato dan pernyataan diberbagai kesempatan kemungkinan revisi ke bawah," kata Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2019 di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Dia menjelaskan IMF akan mengoreksi pertumbuhan ke bawah karena kondisi ekonomi global tidak menentu. Hal itu terutama terjadi pada kuartal I dan II 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang untuk kalangan perbankan, anda semua memahami sangat baik, kalau bank AS normalisasi berarti dua yaitu interest meningkat dan likuiditas akan ketat dan dua hal mempengaruhi tone 2018 dan 2019," jelasnya.
Pada saat yang sama, Presiden AS Donald Trump menerapkan berbagai kebijakan yang lebih ekspansif dengan memotong pajak dan mendorong belanja. Sri Mulyani melanjutkan kondisi ekonomi global menjadi tidak menentu karena terjadi perang dagang antara AS dan China.
"Situasi inilah mewarnai tahun 2018 dengan ketidakpastian global increasing interest rate, tightening liquidity, and trade war membuat revisi seluruh dinamika ekonomi 2018," tutupnya. (hns/hns)