Salah satu pedagang, Desi mengatakan harga laptop yang ia jual mengalami kenaikan sebesar Rp 150.000. Kenaikan ini memicu berkurangnya penjualan.
"Jadi orang-orang pada datang, tanya harga tapi kok harganya berubah, ngeluh dan nggak jadi beli," jelasnya kepada detikFinance, Rabu (3/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan penurunan penjualan tersebut terjadi sejak dua minggu ke belakang.
Ia mencontohkan, setiap hari biasanya ada penjualan kepada 1-3 orang. Namun saat ini penjualan per hari belum tentu ada.
"Biasanya itu satu sampai tiga orang ada lah beli, tapi ini nggak ada," papar dia.
Adapun, salah satu jenis laptop yang sebelumnya dijual Rp 4.700.000 sekarang dipatok menjadi Rp 4.850.000 akibat penguatan dolar AS.
Sekadar informasi, saat ini nilai tukar dolar AS terhadap rupiah telah menembus level Rp 15.000. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam era Presiden Joko Widodo (Jokowi). (ara/ara)