Darmin Beberkan 2 Penyebab Rupiah Keok dari Dolar AS

Darmin Beberkan 2 Penyebab Rupiah Keok dari Dolar AS

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 05 Okt 2018 11:01 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Jakarta - Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah telah menyentuh level tertinggi selama era Presiden Joko Widodo (Jokowi), melewati Rp 15.000. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, ada dua faktor yang menyebabkan kondisi tersebut.

Pertama, kata Darmin, pelemahan rupiah didorong oleh kondisi perekonomian AS. Dolar AS memang terus menguat seiring membaiknya perekonomian AS sejak dipimpin Presiden AS Donald Trump.

"Itu tergantung pada kondisi dan situasi yang ada. Ekonomi Amerika entah bagaimana itu, memang bagus, heran kita, jadi ekonomi AS memang bagus," kata Darmin ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).


Penyebab kedua mengapa pelemahan rupiah tidak bisa dibendung adalah karena perang dagang kian memanas dan tidak bisa direm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kedua kelihatannya perang dagang ini sudah nggak bisa direm. Ini akan jalan, dan masing masing mulai mengembangkan strategi yang makin bercabang cabang itu. Sehingga untuk nariknya agak susah, nariknya supaya berhenti sudah susah, perlu waktu lah," jelasnya.

Dua faktor tersebut telah membuat ketidakstabilan di lingkup global, yang mana tidak bisa dihindari termasuk oleh Indonesia. Bahkan Darmin menilai ketidakstabilan global ini bakal berlanjut hingga tahun depan.

"Sehingga situasi ini ketidakstabilan global itu nggak bisa dihindari, itu akan jalan terus. Malah kalau tadinya kalau dibilang 'ya paling kuartal 1 tahun depan (mereda)' kayaknya nggak," tambahnya.




Dolar AS Menguat, Garuda Indonesia Tidak Terpengaruh, tonton videonya di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(fdl/fdl)

Hide Ads