"Jadi ini sebenarnya gemuruhnya yang hebat, sebenarnya kalau dampak riilnya itu nggak terlalu besar," katanya ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Darmin bisa bilang begitu karena inflasi masih terkendali. Jika pelemahan rupiah memang berdampak besar, menurutnya akan terlihat pada naiknya angka inflasi secara cukup signifikan karena didorong imported inflation.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imported inflation ini disebabkan karena adanya perubahan harga di luar negeri atas perubahan nilai tukar. Tapi hingga saat ini, kata Darmin inflasi inti (core inflation) masih relatif terjaga.
"Kalau kamu lihat core inflation, yang impor itu ada di dalam situ, tidak semuanya imported tapi sebagian besar imported. Itu year to date masih sekitar 2 koma (sekian persen)," jelasnya.
"Jadi artinya apa, ada kenaikan tapi belum banyak. Saya nggak bisa bilang berapa (angkanya) karena harus dihitung dulu dalam core inflation, sebenarnya berapa persen yang imported," lanjutnya.
Untuk diketahui, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hari ini terus cenderung stagnan. Pagi ini kurs dolar AS Rp 15.180, tak berbeda jauh dengan kurs dolar AS sore kemarin di Rp 15.179.
Baca juga: Masih Tinggi, Dolar AS Pagi Ini Rp 15.180 |
Dolar AS Menguat, Garuda Indonesia Tidak Terpengaruh, tonton videonya di sini:
(fdl/fdl)