Rombongan delegasi ACPET tiba di pendopo Kabupaten Purworejo pada Rabu (10/10/2018) dan langsung disambut dengan tarian khas Purworejo, Dolalak. Belasan tamu asing yang memiliki latar belakang pengusaha serta ahli dalam bidang pendidikan itu datang untuk menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan vokasi.
Baca juga: India Minat Bangun Bandara Kulon Progo |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purworejo sendiri dideklarasikan sebagai Kabupaten Vokasi sejak tanggal 26 Juni 2012. Kondisi pendidikan vokasional di Kabupaten Purworejo terdiri dari Satuan Pendidikan Vokasi 7 sekolah negeri dan 36 sekolah swasta, yang di dalamnya terdapat 27 jenis program keahlian dengan peserta didik sebanyak 19.298 orang.
"Tentunya karena adanya NYIA, kita juga harus mengimbanginya. Untuk mengoptimalkan potensi yang kami miliki, maka kami merasa berkepentingan untuk mengadakan kerjasama dengan Australia. Dengan harapan, kerjasama ini dapat membantu mewujudkan mimpi-mimpi kami untuk memajukan Purworejo dan menyejahterakan rakyat, utamanya melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia," kata Bupati Purworejo, Agus Bastian SE MM di sela-sela acara, Rabu (10/10/2018).
Tak hanya bidang vokasi, kerjasama peningkatan sumber daya manusia dengan Australia juga dijalin dalam bidang pariwisata, otomotif, kesehatan, elektro teknologi, hukum, kesehatan, eksport-import dan lain sebagainya. Selain pengembangan kawasan, kedepannya pemkab berkeinginan untuk membangun pelabuhan laut di daearh selatan yang bisa digunakan untuk bersandar kapal-kapal besar sehingga kerjasama eksport import produk bisa berjalan efektif.
"Selain itu juga masih banyak bidang lain yang akan kita jalin seperti penyelenggaraan transportasi, eksport produk lokal, pariwisata, bangun perguruan tinggi dan lain-lain. Kalau Kulon Progo punya NYIA, nanti kita bikin pelabuhan laut di pantai Keburuan, Ngombol. Harapannya, kerjasama ini dapat bermanfaat bagi kita semua," lanjut Agus.
Sementara itu, State Executive Officer ACPET, Matthew Traynor mengatakan telah siap bermitra dengan Purworejo. Sebelumnya, sekitar 6 minggu yang lalu pihaknya sudah bertemu langsung dengan bupati hingga akhirnya sepakat untuk menjalin kerjasama tersebut termasuk berinvestasi.
"Terima kasih karena saya bisa berkunjung dan diterima dengan baik di Purworejo. Dengan adanya New Yogyakarta International Airport maka Purworejo perlu sumber daya manusia yang memadai. Saya siap bekerjasama dengan Purworejo dalam bidang-bidang tersebut. Saya juga akan mempromosikam Purworejo di Australia. Dalam pendidikan nantinya juga akan ada pertukaran pelajar dan guru, beasiswa dan lain-lain," ucap Matthew. (hns/hns)