"Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan Superkrane untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable, transparan dan bertanggung jawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis ke depan," ujar Presiden Direktur Superkraner Yafin Tandiono Tan, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Debut saham berkode emiten SKRN tersebut berlangsung manis. Di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan, saham SKRN langsung kena auto reject atas, lantaran melonjak 50% ke level Rp 1.050 dari harga pencatatan Rp 700.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SKRN sendiri melepas 300.000.000 lembar saham baru atau setara 20% dari modal yang disetor penuh perseroan setelah penawaran umum. Perseroan menghimpun dana lebih dari Rp 210 miliar lewat penjualan saham perdana kali ini.
SKRN sendiri yakin menargetkan kontrak sebesar US$ 100 juta hingga 2021. Kontrak itu berasal dari beragam sektor, seperti migas, infrastruktur, dan pertambangan.
"Nantinya dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk pembayaran uang muka pembelian alat berat sebesar 50 persen, kemudian 25 persen untuk pelunasan utang bank dan leasing termasuk biaya penalti, lalu 25 persen sisanya akan digunakan untuk operasional perusahaan." pungkas Yafin.
(zlf/dna)