Meski turun, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut belum dipengaruhi kebijakan biodiesel 20% atau B20. Apa respons Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)?
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto masih meyakini penurunan itu karena kebijakan B20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait adanya faktor lain yang menekan impor migas, Djoko mengatakan akan melakukan pengecekan. Pengecekan itu termasuk ada atau tidaknya penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
"Makanya saya mau lihat, konsumsi turun apa nggak," kata Djoko.
"Tapi yang pertama sudah terjawab kan, B20 kan, sebab yang lain saya mau lihat dulu datanya," sambungnya.
Sebelumnya, Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan dirinya belum melihat adanya pengaruh penggunaan B20 di dalam negeri untuk penurunan impor migas. Penggunaan B20 di awal September kemungkinan baru bisa dilihat jelas pengaruhnya pada bulan depan.
"B20 kita belum terlalu kelihatan. Itu kan pencampuran. Harapannya impor bahan bakar diesel berkurang. Mudah-mudahan itu membantu penurunan impor. Bulan depan mudah-mudahan bisa dilihat lebih mendalam," katanya di Kantor Pusat BPS.