Kementan Jadikan Rawa Kantong Penyangga Pangan Nasional

Kementan Jadikan Rawa Kantong Penyangga Pangan Nasional

Tia Reisha - detikFinance
Kamis, 18 Okt 2018 12:15 WIB
Foto: Dok. Kementan
Jakarta - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mewujudkan kedaulatan pangan hingga menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 optimis bisa dicapai. Pemanfaatan lahan rawa yang begitu luas menjadi salah satu terobosan baru untuk mengejawantahkan hal tersebut.

Saat menghadiri peringatan Hari Pangan Sedunia XXXVIII di Kalimantan Selatan, hari ini (17/10/2018), Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan potensi lahan rawa di Indonesia sangat luas, yakni mencapai 34,1 juta hektare. Lahan rawa ini tersebar di 18 provinsi dan 300 kabupaten.

"Apabila digarap 10 juta hektar saja, ditanam minimal dua kali setahun dengan produktivitas 6 ton per hektar, akan menghasilkan padi 120 juta ton setara 60 juta ton beras. Beras surplus bahkan bisa memasok kebutuhan dunia," ungkap Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (17/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Amran, besarnya produksi tersebut tentu sudah sangat jelas menunjukkan bahwa rawa dapat menjadi kantong penyangga pangan nasional. Untuk itu, lahan rawa yang sangat luas tersebut harus dikelola dengan baiki.


Salah satunya melalui model full mekanisasi sehingga biaya lebih efisien, hemat tenaga kerja, dan dikelola dalam skala luas dengan manajemen korporasi agar dinikmati petani secara luas.

"Model full mekanisasi dengan pola korporasi ini akan meningkatkan indeks pertanaman menjadi 3 kali setahun dan produktivitas naik menjadi 8,3 ton per hektare sehingga menghasilkan produksi padi 250 juta ton, senilai Rp 1.134 triliun. Ini akan menjadi role model bagi pangan ke depan," terangnya.

Amran juga menyebut lahan rawa tidak sebatas dimanfaatkan untuk menghasilkan padi, tapi juga bisa ditanami komoditas pangan strategis lainnya seperti jagung, kedelai, sayuran, buah, ternak, dan ikan.

"Kunci suksesnya ada pada manajemen air dengan kanalisasi dan pengaturan keluar masuk air ke dalam sawah," sebutnya.


Amran juga yakin upaya dalam menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 dapat tercapai dengan usaha yang maksimal.

"Tidak ada sulit apabila kita mau bersungguh-sungguh bekerja mewujudkan obsesi kedaulatan pangan," tegas Amran. (idr/hns)

Hide Ads