Merespons masalah tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara. Dia mengatakan sudah klarifikasi ke DPRD soal penolakan itu. Apa hasilnya?
"Oh nggak. DPRD sudah saya klarifikasi nggak nolak. Dia ingin mendapatkan data lebih detail, maka saya khawatir saja decission making process pada saat itu dibuat datanya tidak lengkap sehingga agak tergesa-gesa menyampaikan," kata Ganjar saat ditanya usai menghadiri lomba tandur di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Senin (22/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui jalan tol Bawen-Jogja merupakan salah satu proyek strategis nasional. Usulan pembangunan jalan tol tersebut kabarnya ditolak DPRD Jateng karena dinilai tidak sesuai dengan RTRW.
Jalan tol, kata Ganjar, merupakan program strategis nasional. Rencana tersebut untuk Jogja telah setuju dengan pembangunan jalan tol tersebut. Kemudian jika alasan gempa atau tanah subur bisa dihindari dan dipindah tempatnya.
"Ini program strategis nasional dan Jogja sudah setuju, lha kalau kita nggak setuju gimana? Maka kalau alasannya kegempataan, yuk kita cek, mungkin bisa kita pindahkan tempatnya. Kalau alasan tanah subur, mungkin juga bisa kita hindari. Kalau alasannya yang lain, bisa kita gunakan teknologi mungkin melayang dan sebagainya. Karena kita membutuhkan itu," tegasnya.
"Kalau alasannya moda transpotasi, saya tidak pernah mendapatkan atau belum pernah mendapatkan dukungan-dukungan terhadap reaktivasi rel kecuali langsung dari KAI, gitu. Kalau dengan KAI kita sudah jalan, Purwokerto-Semarang sudah, Solo-Semarang sudah, Semarang ke arah Blora sampai Grobogan sudah gitu lo, kita sudah reaktivasi, jadi DPRD sudah sepakat, sudah klarifikasi juga ke saya juga , kita siap Pak Gub untuk duduk bersama, bagus," tutur Ganjar.