Untuk membangun jargas, Indonesia masih ketergantungan bahan baku impor sebanyak 28%. Sementara itu baru 72% bahan baku yang bisa didapat di dalam negeri, sehingga hal itu cukup menjadi kendala.
"Kita juga masalah material, karena hampir material itu untuk di jargas ini sebenarnya TKDN-nya itu hampir sudah 72%. Tapi masih ada beberapa material yang memang harus kita impor," kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (31/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 70.000 Rumah Tersambung Jargas Tahun Ini |
Dia menjelaskan, bahan baku yang masih perlu impor adalah material untuk pembuatan fitting pipa. Pembuatan fitting tersebut menggunakan biji plastik polietilena (PE). Material tersebut masih impor.
"Fitting ini masih pake polietilena, itu materialnya biji plastiknya karena kita pakai yang khusus itu masih kita impor. Jadi itu yang kita kadang kadang masih terkendala," paparnya.
Terlebih pembangunan jargas dilakukan secara masif, di mana tahun ini targetnya ada 70.000 rumah tersambung. Sementara, industri yang menyediakan bahan baku belum begitu mampu.
"Dengan masif ini sebenarnya teman teman industriawan juga hari ini belum terlalu siap sebenarnya untuk ekspansi daripada perkembangan jargas khususnya untuk penyediaan material pipa PE. Itu juga kadang kadang suka terlambat," tambahnya.