Ada Panen Jagung 5.000 Ha di Jatim, Impor Tetap Jalan?

Ada Panen Jagung 5.000 Ha di Jatim, Impor Tetap Jalan?

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Senin, 12 Nov 2018 16:53 WIB
Panen jagung/Foto: Rachman Haryanto.
Jakarta - Panen jagung sedang berlangsung di beberapa daerah. Menurut data Kementerian Pertanian (Kementan) panen jagung seluas 5.000 hektare (ha) di Kabupaten Tuban, Lamongan, Lumajang, Jember, Kediri, Mojokerto, dan Pasuruan.

Berdasarkan kondisi tersebut, apakah pemerintah tetap impor jagung? Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Ketut Diarmita impor tersebut tetap dilakukan untuk guna menstabilkan harga.


Menurut data Kementan harga jagung pipilan kering di tingkat petani Jawa Timur berkisar antara Rp 5.100-Rp 5.200 per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harapkan impor ini terakhir untuk menjaga stabilitas (harga jagung)," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan usai konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018).


Ketut menjelaskan panen jagung tersebut belum tentu bisa memenuhi kebutuhan peternak. Oleh sebab itu setelah jagung impor tiba maka akan digelontorkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

"Kalau petani kita panen, jagung ini akan disimpan di Bulog dulu tapi kalau panen nggak cukup, ini dikeluarin karena kalau panennya 2 ton tapi butuh 10 ton, gimana? Masa saya hentikan impor,?" kata Ketut.


Menurut data Kementan dari ketujuh daerah tersebut, penyumbang panen jagung terbesar di kabupaten Jember seluas 2.901 hektar. Kemudian kabupaten Pasuruan seluas 1.496 hektar. Produktivitas lahan yang dipanen rata-rata 7-10 ton per hektar. (hns/hns)

Hide Ads