Negara tujuan ekspor non migas terbesar RI masih China dengan nilai ekspor US$ 243,3 juta. Sedangkan di urutan kedua ada Swiss US$ 171,7 juta, dan ketiga Singapura dengan nilai US$ 144,1 juta.
"Berdasarkan negara, kemarin bahwa ekonomi global menunjukkan pelemahan kecuali AS yang berlari sendiri, Tiongkok perlambatan, untungnya ekspor kita ke Tiongkok masih meningkat," kata Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kita lihat kumulatifnya. Jadi total ekspor masih alami kenaikan 8,44%, masih oke, dan itu didukung ekspor non migas. Bahwa kita lihat utama adalah bahan bakar mineral diikuti lemak hewan nabati," ujarnya.
Berdasarkan sektornya, ekspor terbesar yaitu pada industri tambang dan lainnya yang tumbuh 27,46%.
"Yang perlu menjadi perhatian adalah (ekspor) pertanian yang turun 8,46% karena dipengaruhi oleh cuaca," tambahnya.
Baca juga: Cadangan Devisa RI Naik jadi US$ 115,2 M |
Tonton juga 'INKA Lagi Gencar-gencarnya Ekspor Kereta':
(ang/fdl)