"Dibandingkan dengan September naik 20,6%. Karena impor migas kita naik 23,6%" kata Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
"Apa yang membuat impor migas naik, nilai minyak mentah naik 23%, hasil minyaknya 30%, gasnya 18%" tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, pergerakan impor selama September sempat turun cukup tajam, tapi biasanya kembali menanjak hingga Desember.
"Kita berharap bahwa ke depan impor bisa dikendalikan. Apa yang membuat naik, dari sisi penggunaan barang, kalau impor konsumsi naik, bahan baku naik, barang modal juga naik," ucapnya.
"Saya berharap bahwa impor konsumsi ada pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi di kuartal IV. Kalau kita lihat barang konsumsi yang meningkat ada buah buahan, anggur, jeruk mandarin, kemudian pelampung," katanya.
Baca juga: China Masih Jadi Tujuan Ekspor Terbesar RI |
Tonton juga 'Dirjen PKH: Campuran Pakan Ternak Masih Harus Impor':
(ang/fdl)