"Jadi permintaan penghentian proyek hanya dilakukan di area tertentu Japek di sepanjang kurang lebih 5 kilometer saja yang dianggap sering mengalami kemacetan," ujar dia dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Rabu (21/11/2018).
Ia menjelaskan, langkah tersebut dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Ia menjelaskan, dua proyek tersebut memiliki waktu pengerjaan yang lebih panjang dari waktu target penyelesaian daripada tol elevated.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menindaklanjuti hal itu, pemerintah juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kemacetan di tol Japek.
Diantaranya dengan kebijakan ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat, Bekasi Timur dan sedang disosialisasikan di pintu Tambun.
Kemudian, pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V yang melintas di Tol Japek, serta pemberlakuan lajur khusus angkutan bus di tol yang berlaku setiap Senin s/d Jum'at pukul 06.00 - 09.00 WIB kecuali hari libur nasional.
Sebagai kompensasinya, pemerintah melalui BPTJ menyediakan angkutan masal yaitu bus premium, sebagai transportasi pilihan selain kendaraan pribadi bagi masyarakat yang ingin menuju ke arah Jakarta.
"Kemarin bapak Menhub mengatakan pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan jam operasional angkutan barang akan di perpanjang menjadi mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB agar lebih berdampak pada meningkatnya kelancaran lalu lintas di jalan bebas hambatan tersebut," jelas dia.
Ia menjelaskan, pihaknya hanya menghentikan pengerjaan proyek yang membuat jalanan tol Japek macet.
"Pada dasarnya kami minta kepada pelaksana tiga proyek ini untuk secara bergantian melakukan pengerjaan proyek di area-area yang tingkat kemacetannya tinggi dengan melakukan manajemen waktu dan lokasi. Jadi pengerjaan tiga proyek tersebut tidak dilakukan secara bersama-sama," jelas Hengki.
Setelah sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengintruksikan penghentian proyek di jalur Tol Japek dihentikan. Dengan beberapa pertimbangan kementetian perhubungan akhirnya hanya menghentikan pembangunan LRT dan Kereta Cepat Jakarta Bandung di kilometer 11-17.
Langkah penyetopan proyek ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di tol Japek.
Seperti diketahui, adanya beberapa pembangunan Proyek Strategis Nasional di lintas Tol Jakarta - Cikampek seperti pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek, berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut. (dna/dna)