Heru mengatakan dipindahkannya Kantor Bea Cukai untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Pasalnya geliat ekonomi Jember cukup bagus dengan adanya 11 pabrik rokok dan dua kawasan berikat.
"Kenapa Jember? Karena memang ekonomi dilihat dari kluster tiga tadi kegiatan ekonomi banyak dan tinggi di Jember sehingga kita ingin mendekati klien," kata Heru di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe C Jember, Jumat (23/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru menceritakan sejarah di balik beroperasinya Kantor Bea Cukai di Panarukan yang merupakan cikal bakal pelayanan antar pulau. Selain itu dalam pembangunan PLTU Paiton kala itu banyak komponen yang masuk untuk kebutuhan konstruksi.
"Ada proyek Paiton banyak sekali barang datang. Seiring selesainya kegiatan tadi seiring policy Kemenkeu Bea Cukai di mana sebelumnya Bea Cukai fokus revenue. Dulu perintahnya satu capai target kalau nggak lewat kepala kantor," kata Heru.
"Sekarang bagaimana kepala kantor bisa men-support perdagangan dan industri," tambahnya.
Selain itu, pengawasan terhadap peredaran narkoba juga menjadi alasan. Peredaran narkoba yang sudah darurat membutuhkan pengawasan yang lebih ketat.
"Kedua kontrol narkoba sudah sangat parah. Betul-betul parah di luar tangkapan Polri kami tangkap 4 ton sampai dengan November," ujar Heru.
Bupati Jember Faida menyambut baik kepindahan Kantor Bea Cukai Tipe C. Ia berharap kehadiran kantor ini bisa mempermudah pengusaha mengurus kepabeanan dan cukai.
"Kalau ada curhat pengusaha urusan kepabeanan kembali ke kantor bea dan cukai dan perlu pendampingan kepabeanan tidak perlu jauh-jauh," ujar Faida.
Tonton juga 'Rokok Masih Jadi Penyumbang Cukai Terbesar di Indonesia':
(ara/eds)