Komaidi menjelaskan, penurunan harga minyak dunia saat ini dikarenakan kalahnya partai pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Ini hanya tren sementara. Kan minyak dunia di 2018 naik, dalam jengka pendek biasa itu naik-turun. Ini dinamis dan dipengaruhi non fundamental, kekalahan partainya, pendukung Trump di Amerika," ucapnya saat berbincang dengan detikFinance, Sabtu (24/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk 2019, diproyeksi tumbuhnya solid karena didrive sama konsumsi dunia kan. Jadi ekonomi tumbuh positif, Amerika, Eropa, dan Asia Pasifik diproyeksikan membaik (ekonominya). Rata-rata US$ 70 atau lebih," ungkap dia.
Komaidi menambahkan penurunan harga minyak saat ini tidak bisa membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi juga ikut menurun. Pasalnya dibutuhkan evaluasi untuk menentukan sebuah harga.
"Jadi kalau penurunan harian, mingguan ini nggak bisa (menentukan harga BBM ikut turun). Kan evaluasi satu bulan dipantau untuk harga jual rata-rata periodenya," tutup dia. (fdl/fdl)