Pembangunan Bendungan Karian Capai 52%

Pembangunan Bendungan Karian Capai 52%

Dana Aditiasari - detikFinance
Senin, 26 Nov 2018 13:50 WIB
Foto: Andi Saputra
Jakarta - Pembangunan Bendungan Karian di Lebak terus menunjukkan perkembangan. Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR Mengatakan, saat ini progres pembangunan bendungan ini sudah mencapai 52%.

"Bendungan Karian hingga hari ini sudah 52%. Sebenarnya masih 3% di bawah target," ujar dia ditemui di lokasi bendungan akhir pekan lalu.

Salah satu kendala pembangunan bendungan ini, sambung dia, adalah masih kurangnya pasokan material timbunan dalam hal ini bebatuan yang perlu ditumpuk untuk membuat tubuh bendungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yogi mengatakan, pihaknya sudah mencari solusi yakni dengan menambah lokasi sumber batuan yang akan dipakai. Dengan cara ini, diharapkan pembangunan bendungan bisa berlangsung lebih cepat.

"Kekurangan pengambilan bahan baku material timbunan seperti bolder atau batu besar, dicari dari Serang dan Cibaliung. Saat ini ambil di gunung Geplekan. Sekitar 19 km dari sini," jelas dia.

Ia menambahkan, sembari proses pembangunan berlangsung, pihaknya juga terus mengejar proses pembebasan lahan yang totalnya diperkirakan membutuhkan 2.000 ha lahan untuk area tubuh bendungan termasuk area genangannya.

"Masalah pembebasan lahan, butuh 2.000 ha. Sekarang baru dibebaskan 50%nya. Jadi kurang 1.000 ha lagi terus kita kejar," beber dia.

Bendungan Karian dibangun dengan anggaran Rp 1,07 triliun. Dikerjakan oleh Daelim Industrial Co, LTD dan PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero). Pekerjaan pembangunan dipercepat dari yang tadinya selesai 2020 menjadi 2019.


Jika selesai, bendungan ini akan memiliki luas genangan maksimal 1.740 hektar. Memiliki kapasitas tampungan efektif 207,5 juta meter kubik (m3). Mengaliri air sebesar 9,1 m3/detik untuk Lebak, Tangerang, Kota Tangerang, Tangsel dan Jakarta melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS).

Selain itu, Karian memenuhi kebutuhan air Serang dan Cilegon sebesar 5,5 m3/detik dan penyedia daerah irigasi Ciujung dengan luas 22.000 hektar. Waduk ini menjadi yang terbesar ketiga setelah Jatiluhur dan Jatigede. (dna/dna)

Hide Ads