Neraca Dagang Tekor, JK Panggil Menteri Bahas Perjanjian Perdagangan

Neraca Dagang Tekor, JK Panggil Menteri Bahas Perjanjian Perdagangan

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 18 Des 2018 17:45 WIB
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menggelar rapat mengenai strategi pemerintah memperbaiki neraca perdagangan yang tekor. Hadir dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan perwakilan Bank Indonesia (BI).

"Pak Darmin, Bank Indonesia, OJK, Menteri Perdagangan, dan menyangkut tentang beberapa hal, instrumen tentang perundingan perdagangan dengan beberapa negara," kata JK di Kantornya, Jakarta, Selasa (18/12/2018).


JK menyebutkan, ada empat perjanjian perdagangan skala internasional yang sudah dirampungkan oleh pemerintah. Sisanya akan diselesaikan paling cepat akhir 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kita lagi berunding menyelesaikan Australia dengan AS, dan juga nanti dengan Uni Eropa. Itu antara lain cara agar posisi ekspor kita lebih baik, karena Thailand, Vietnam, juga memiliki perjanjian seperti itu. Karena itu kita mengejar sistem itu, agar ekspor kita bisa lebih baik," jelas JK.

Rapat yang digelar siang ini, kata JK, adalah upaya pemerintah menyusun bahan perundingan agar perjanjian perdagangan internasional dapat segera diselesaikan.


"Sebenarnya dengan Australia sudah hampir selesai, tinggal tanda tangan saja, dengan Uni Eropa, Amerika, itu mudah-mudahan awal tahun depan. Amerika dan Uni Eropa saya kita bulan depan, revisi," jelas dia.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi ekspor Indonesia pada November mencapai US$ 14,83 miliar. Sementara impor di bulan yang sama tercatat US$ 16,88 miliar.


Dengan demikian, neraca perdagangan RI di November kembali defisit US$ 2,05 miliar. Kedua nilai ekspor dan impor itu sama-sama turun.

Angka ekspor turun 3,28% secara tahunan, sementara angka impor turun 4,47% dibandingkan posisi Oktober 2017. (hek/hns)

Hide Ads