"Di 2021 nanti, kami ekspektasikan bahwa kontribusi produksi minyak Pertamina bisa meningkat 60% termasuk Rokan di 2021 besok. Produksi minyak dikelola oleh perusahaan dalam negeri termasuk Medco hampir 70%. Soalnya di 2017, masih 23%," ujarnya di kantornya, Jumat (4/1/2018).
Jonan mengatakan untuk perjanjian kontrak pengelolaan Blok Rokan bakal diteken dalam dua pekan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, pemerintah menargetkan lifting migas tahun 2 juta barel setara minyak per hari di tahun 2018, sedangkan realisasinya 1,917 juta barel per hari atau 96%.
Jonan meminta agar SKK Migas mendorong lifting migas.
"Lifting saya sudah minta di SKK Migas, karena lifting ini penting sekali, bisa produksi nggak lifting nggak jadi uang. Capaian rata-rata lifting migas tahun 2018 96% dari target APBN. Jadi 1,9 juta barel setara minyak," terangnya.
"Ini naik turun, naik turun, memang, 2018 juga sedikit turun. Produksi sih, kurang lebih naik ya, saya minta liftingnya diperbaiki," tutupnya. (hns/hns)