Kok Bisa Harga Gas di Indonesia Tinggi?

Kok Bisa Harga Gas di Indonesia Tinggi?

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 15 Jan 2019 15:33 WIB
Ilustrasi Foto: dok. PGN
Jakarta - Ekonom Emil Salim menjelaskan gas alam di Indonesia memiliki disparitas harga yang tinggi. Hal itu dikarenakan proses rantai distribusi yang panjang.

Emil menjelaskan saat ini harga gas alam di Indonesia mencapai US$ 14,5 per mmbtu. Angka tersebut jauh tinggi di atas harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar US$ 6 per mmbtu.

"Ada pabrik beli gas sampai US$ 14,5 per mmbtu. Padahal kan presiden saja sudah menetapkan harga itu US$ 6 per mmbtu," jelas dia dalam diskusi publik di Aryaduta Jakarta, Selasa (15/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, kata Emil, saat ini jaringan distribusi gas di Indonesia masih berasal dari daerah Timur. Padahal, gas tersebut digunakan di daerah Barat.


Sehingga, mau tidak mau dibutuhkan biaya distribusi yang tinggi untuk mengantar gas dari Timur menuju Barat.

"Letak dari sumber itu menempatkan distribusi jadi persoalannya. Banyaknya di Timur (sumber) tapi industri kebutuhan di Barat kan," ungkap dia.

Untuk itu, ia menyarankan pemerintah untuk membangun pipa gas bumi secara terintegrasi. Dengan begitu, diharapkan harga gas akan ikut menurun seiring dengan infrastruktur yang memadai.

"Karena sumbernya ada di Timur, infrastruktur terbatas, proven reserve limit, cost tinggi, pemakaiannya di Barat. Maka, pengembangan infrastruktur jadi penting kalau mau kita hidupkan industri gas bumi," tutup dia.

(ang/ang)

Hide Ads