Seiring berkembangnya teknologi, bisnis wartel tersebut kini telah ditinggalkan. Kini bisnis wartel diganti oleh penjualan pulsa lantaran banyak orang sudah memiliki telepon genggam tanpa perlu lagi harus ke wartel.
"Dulu tahun 80-an bisnis paling ramai semua datang untuk bertelepon tengah malam karena murah. Sekarang wartel tutup, tapi ada penjual pulsa. Jadi suatu pekerjaan berubah tapi job-nya tetap ada," katanya dalam sebuah acara di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).
Baca juga: JK: Macet Tanda-tanda Kemajuan Negara |
"Awal 90-an saya pernah mengikuti seminar yang mengatakan semua transaksi itu akan ada di kantong. Saya bilang ini apa. Itu kejadian 25 tahun yang lalu. Pada waktu itu telepon wireless masih terbatas. Kemudian beberapa tahun kemudian HP masuk, dan nggak ada lagi telepon yang berdering di rumah tapi di kantong. Sekarang saya kira sudah terbukti semua bahwa semua transaksi memang dilakukan lewat HP kita," ujar JK.
Baca juga: Cerita JK Mobil Listrik Bikin Jakarta Gelap |
"Karena itulah peluang-peluang itu harus diantisipasi. Bahwa sistem berubah tapi kebutuhan tetap. Cuma cara kita memenuhi kebutuhan itu berbeda. Caranya yang berubah tapi kebutuhannya tidak, tetap sama," kata JK.
(eds/ara)