Dari jumlah tersebut, yang mengalami gagal panen ada 385,5 hektar sawah. Luas sawah terendam banjir terbesar di Pandeglang 231 hektar dan kabupaten Serang seluas 152,5 hektar.
Sementara di Lebak, dari 139 hektar sawah yang banjir hanya ada 2 hektar yang gagal panen. Kecamatan paling banyak terdampak lanjutnya terjadi di daerah langganan banjir seperti di Kecamatan Patia, Pagelaran, Cisata dan Cinangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, gagal panen ini terjadi pada sawah petani dengan umur padi baru 1 bulan. Petani katanya belum merugi terlalu banyak karena ongkos tanam masih minim.
"Kebetulan yang puso masih umur padi satu bulan. Tingkat kerugian petani belum begitu besar karena ongkos pupuk belum besar tapi gagal panen. Di sini petani kehilangan jeda waktu tanam," ujarnya.
Bagi yang mengalami kerugian, kata Agus pihaknya sedang mendata berapa petani yang rugi. Mereka disiapkan benih oleh Dinas Pertanian.
Sedangkan petani yang sudah mengasuransikan tanamannya dalam skema Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), mereka mendapatkan skema ganti rugi Rp 4 juta untuk setiap petak sawah yang diasuransikan.
"Premi asuransi ini 36 ribu, disubsidi pemerintah mereka mendapatkan Rp 4 juta," pungkasnya. (bri/hns)