Saat ini, pemerintahan kabinet kerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) mempercayai Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan. Lalu bagaimana respons wanita yang akrab disapa Ani ini?
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini merespons kritikan tersebut hanya senyum tipis sambil berjalan menuju lift Kementerian Keuangan menuju ruang kerjanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, Sri Mulyani selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menggelar konferensi pers hasil rapat rutin bulanan bersama anggotanya, seperti Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua DK OJK Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah.
Dalam konferensi pers tersebut Sri Mulyani mengatakan bahwa situasi sektor keuangan nasional masih berjalan baik.
KSSK memantau sejumlah aspek sistem keuangan di dalam negeri dari mulai perkembangan ekonomi, moneter, fiskal, pasar keuangan, lembaga jasa keuangan hingga penjaminan simpanan. Kondisi-kondisi tersebut menjadi dasar penilaian kondisi sistem keuangan RI secara keseluruhan saat ini.
"Dari saya, keseluruhan aspek yang dilihat KSSK, menunjukkan sistem keuangan kita dalam kondisi normal dan berjalan baik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Sebelumnya, Prabowo menegaskan jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang.
"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).
Saksikan juga video 'Soal #PrabowoHinaKemenkeu, BPN Minta Jangan Baper':
(hek/ara)