Hal itu diungkapkan saat menjadi pembicara di Mandiri Investment Forum (MIF) ke-8 di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).
"Indonesia telah melalui berbagai tantangan global. Tantangan terbesar dalam hal yang politis hukum ekonomi terbesar adalah krisis finansial," kata Sri Mulyani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani menjelaskan, pertama kali krisis keuangan melanda Indonesia pada tahun 1998 dan kedua yang menjadi terbesar terjadi pada 2008. Kedua kejadian besar di sektor ekonomi itu berhasil dilalui oleh Indonesia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan bahwa Indonesia mampu menyesuaikan diri dengan kebijakan-kebijakannya dengan tetap mempertahankan tingkat investasi, konsumsi tetap stabil sehingga perekonomian tumbuh positif.
"Setelah 10 tahun krisis global kita mampu kelola sisi demand, sisi konsumsi rumah tangga yang tumbuh di atas 5% dan investasi yang baik 6,9% dengan 7% recovery, Indonesia berhasil dengan ketangguhannya," ujar dia.
Baca juga: KSSK: Sistem Keuangan RI Berjalan Baik |
Bahkan usai krisis keuangan, pemerintah juga saat ini bisa menurunkan angka kemiskinan ke level single digit dan menurunkan angka ketimpangan pengeluaran di Indonesia.
"Tidak saja kita perbaiki dari sudut pandang ekonomi, kita juga capai perkembangan dari struktural kemiskinan menurun dalam sejarah Republik Indonesia (RI) kita capai kemiskinan satu digit 9,6%," ungkap dia. (hek/ara)