Sebagian masyrakat di Indonesia pasti memanfaatkan liburan Hari Raya Imlek dengan liburan atau berkumpul menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.
Apa lagi, libur kali ini diwarnai hari kejepit di mana hari raya imlek jatuh di hari Selasa, sehingga banya yang memanfaatkannya untuk 'liburan panjang' dari Minggu hingg Selasa.
Namun, terkadang menghabiskan waktu atau liburan di era digital seperti sekarang ini harus serba hits, sehingga tanpa sadar memerlukan biaya yang cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ramai-ramai Beli Perhiasan Imlek di Glodok |
Lalu bagaimana agar liburan tetap berjalan namun kantong tidak bokek?
Perencana Keuangan dari ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie mengatakan upaya yang bisa dilakukan adalah merencanakan liburan tersebut dengan tepat.
"Misalnya liburan ke puncak sama keluarga, puncak biasanya vila, jadi bisa berhemat di makanan," kata Prita saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (3/2/2019).
Hemat biaya makanan, kata Prita yakni dengan membawa bahan makanan sendiri dari rumah. Sehingga saat menghabiskan waktu di Puncak bisa memanfaatkannya.
"Periksa juga buka tutup tol agar tidak buang waktu dan bensin," tambah dia.
Selain itu, bagi masyarakat yang tetap ingin liburan di Hari Raya Imlek harus mengingat bahwa porsi jajan dari total gaji adalah sebesar 10%. Sehingga bisa menyesuaikan sesuai bujet.
Menurut Prita, menghabiskan waktu juga bisa dengan cara yang murah meriah. Seperti pergi ke taman kota, museum, hingga movie marathon di rumah.
"Jika mau kuliner, bisa memanfaatkan promo dari berbagai e-wallet yang marak tersedia, usahakan tidak berutang baik dengan bantuan kartu kredit maupun pinjaman online," ungkap dia.