Luhut mengatakan, bicara soal kemiskinan, perhatian Jokowi tidak perlu dipertanyakan. Pasalnya menurut Luhut Jokowi pernah berada di posisi sebagai keluarga miskin.
"Presiden itu pernah tidur di keluarga miskin. Jadi kalau orang bicara soal kemiskinan jangan ngajarin Pak Jokowi lah," kata Luhut ditemui di kantornya, Senin (4/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut juga mengatakan, Jokowi pernah bercerita bahwa dulu orang nomor satu di Indonesia itu pernah hidup di pinggir bantaran Kalianyar. Solo. Itu untuk menegaskan bahwa Jokowi tentu ingin mensejahterakan masyarakat miskin.
"Dia bilang sama saya kok dan saya lihat memang pernah di Bantaran Solo.Nggak mungkin pemerintah itu tidak mensejahterakan rakyatnya. Apalagi presidennya nggak korupsi, anak istrinya nggak ada bisnis, jadi semua kepada rakyat kecil," tambahnya.
Data kemiskinan yang dipegang pemerintah bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). BPS menetapkan batas kemiskinan berdasar pengeluaran masyarakat sebesar Rp 401.220 per kapita per bulan di 2018.
Angka itu naik dari September 2017 yakni Rp 367.160 per kapita per bulan. Jika dibanding dengan upah minimum, batas garis kemiskinan versi BPS jauh lebih rendah.
Sebelumnya, capres 02 Prabowo Subianto belum lama ini menyinggung soal kemiskinan beberapa kali. Salah satunya saat memberi pidato kebangsaan 'Indonesia Menang' di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
"Kami akan perangi kemiskinan sampai ke akar-akarnya," kata Prabowo.
Prabowo lalu membahas peningkatan layanan kesehatan dan kualitas pendidikan. Dia ingin para pekerja di dua bidang tersebut ditingkatkan kualitas hidupnya.
"Kita akan tingkatkan layanan kesehatan dan tingkatkan kualitas pendidikan, pekerja-pekerja di bidang kesehatan dan pendidikan harus dihormati kualitas hidupnya. Gaji-gaji mereka harus kita perbaiki," tambahnya.
Saksikan juga video 'BPS: Angka Kemiskinan di Jawa Barat Alami Penurunan':
(hns/hns)