Bandara Kertajati ikut disorot dalam dalam debat capres, yang digelar Minggu malam (17/2). Capres 02 Prabowo Subianto menyoroti sepinya bandara yang diresmikan Joko Widodo tahun lalu itu.
Capres 01, Joko Widodo, yang merupakan petahana ini mengatakan untuk mengoptimalkan Bandara Kertajati, rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung akan dipindah ke bandara tersebut. Itu juga ditunjang keberadaan Tol Cisumdawu yang masih dalam tahap pembangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi itu, orang nomor satu di Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, terdapat dua opsi untuk mengoptimalkan keberadaan Bandara Kertajati. Pertama memindahkan seluruh penerbangan komersil di Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati, seperti yang diungkap Jokowi.
Kedua, memindahkan sebagian penerbangan di Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati. Kedua bandara tersebut juga tetap berfungsi untuk melayani penerbangan komersil.
"Itu kan opsi, opsi yang dibahas full 100% atau sebagian (penerbangan di Bandara Husein ke Kertajati)," ujar pria yang beken disapa Kang Emil itu di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (18/2/2019).
Sama seperti dibahas dalam debat, optimalisasi Bandara Kertajati juga terkendala masalah akses. Apalagi, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan masih belum selesai. Sehingga masyarakat khususnya di wilayah Priangan Timur masih kesulitan mengakses Bandara Kertajati.
"Problem Kertajati kan masalah akses, Cisumdawu (belum selesai). Presiden (Jokowi) sendiri menyampaikan juga kan," katanya.
Untuk tahun ini, Pemprov Jabar akan memaksimalkan Bandara Kertajati untuk penerbangan haji dan umrah. Angkasa Pura II juga telah berkomitmen untuk menyiapkan asrama untuk melayani jemaah haji yang akan berangkat.
"Kita fokus ke haji dan umrah. Karena itu kan perjalanan traveling yang tidak terlalu selalu dinamis. Karena ada schedule flight. Saya kita saja yang paling realistis. Itu juga sudah komitmen AP II, janji ke saya mereka akan bikin asrama haji temporer di bandara," ujarnya. (mso/hns)