Sebelum berbisnis kuliner ia telah lebih dahulu menjalani berbagai usaha, bahkan juga pernah tertipu. Butuh waktu empat hingga lima tahun sebelum akhirnya menemukan bisnis yang cocok.
"Dari mulai jual sepatu, dari jual ATK (alat tulis kantor), dari jual voucher handphone (pulsa), dan bisnis buku kamus, dan terakhir itu aku beli franchise dan sampai kami beli ilmunya itu ratusan juta di Jawa Timur, gorengan juga," ungkapnya mengawali kisah bisnisnya, Rabu (20/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kegagalan itu, mantan pegawai di bank BUMN ini rela menggadaikan motornya senilai Rp 10 juta. Uang itu ia gunakan untuk berbisnis Tahu Jeletot Taisi yang kini sukses digemari pelanggannya.
"Saya mantan di bank BUMN, saya pensiun dini, saya punya motor, saya sekolahin, saya jadiin modal," katanya.
Dari modal Rp 10 juta yang ia dapat dari menggadaikan motor, Rosie pun mulai jualan di teras rumah berukuran 3x3 m pada 2012. Dari situ usahanya terus berkembang, dalam jangka waktu 3-6 bulan ia sudah memiliki 5 outlet hingga kini telah menjadi waralaba.
"Karena dari faktor konsumen yang minta diwaralabakan, ya sudah akhirnya memberanikan diri untuk mewaralabakan. Begitu kita desain booth, dan perlengkapan segala macam, saat ini kita sudah punya 350 outlet," ujarnya.
Setiap harinya satu outlet yang dimiliki Rosie bisa menjual sekitar 200 pieces tahu goreng. Dari satu outlet Rosie mendapatkan keuntungan bersih senilai Rp 1 juta per harinya.
Kesuksesan Tahu Jeletot Taisi juga dibantu oleh kehadiran Go-Jek lewat layanan antar makanan Go-Food. Rosie mengatakan sudah bergabung dengan Go-Food sejak tiga tahun lalu.
Setelah sukses di dalam negeri Rosie berencana membawa tahu gorengnya ke luar negeri. Pasalnya Tahu Jeletot Taisi sudah beberapa kali dibawa ke luar negeri lewat acara KBRI negara di Asia Tenggara. Untuk sementara ia menargetkan pasar Malaysia.
"Maret ini saya bawa Tahu Jeletot Taisi itu ke Manila sama Malaysia undangan dari KBRI," ucap Rosie.
"Sekarang kan kita sudah tujuh tahun, kalau di tujuh tahun kita sudah bisa launching ke luar negeri kenapa enggak," tuturnya.
Tonton video 'Perusahaan Unicorn Ini Dorong UMKM Analog Jadi Digital':
(prf/hns)