Bocah Daerah Kumuh yang Kini Jadi Terkaya di India

Kisah Inspiratif

Bocah Daerah Kumuh yang Kini Jadi Terkaya di India

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Senin, 25 Feb 2019 08:06 WIB
Foto: Dok. Twitter
Jakarta - India dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Hal ini lantas tak membuat masyarakatnya tak berkeinginan untuk sukses.

Misalnya saja, pengusaha Mohnish Pabrai yang sempat merasakan tinggal di tengah-tengah kemiskinan di India. Kondisi ini pun membuka matanya untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut dan menjadi kisah inspiratif.

Pabrai sendiri beruntung dapat tumbuh di Mumbai, India dan menuntut ilmu di salah satu sekolah elite. Hanya saja, tak jauh dari sekolahnya terdapat daerah kumuh,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mau tak mau, selama tiga tahun bersekolah di sana Pabrai harus mencium aroma serta pemandangan kumuh. Hal itu lah yang akhirnya meninggalkan kesan abadi agar ia bisa memperbaiki hal itu.

Pada tahun 1983 ia berkesempatan untuk sekolah di jurusan teknik komputer, Universitas Clemson, California Selatan, Amerika Serikat. Ia lulus dengan predikat cum laude dan bekerja di sebuah institusi penelitian dan pengembangan, Tellabs.

Setelah beberapa tahun bekerja, di tahun 1991 ia memutuskan untuk membangun perusahaan konsultan IT, TransTech. Perusahaan tersebut dibangun dengan modal US$ 70 ribu dan di tahun 2000 ia menjualnya seharga US$ 20 juta.

Tak hanya itu, di tahun 1999, Pabrai juga mendirikan perusahaan investasi, Investment Funds. Perusahaan tersebut sukses dengan dana ekuitas jangka panjangnya telah mengembalikan akumulasi bersih hingga 517% untuk investor.

Perusahaan tersebut tercatat mengungguli pesaingnya, S&P 500. Alhasil, perusahaan menjadi salah satu yang paling dikenal di dunia. Padahal, awalnya perusahaan hanya memiliki dana sebesar US$ 1 juta dalam aset kelolaan (AUM) dan pada tahun 2013 melonjak menjadi $ 500 juta.

Dikutip dari Investopedia, Jumat (22/2/2019) Pabrai mengungkap rahasia yang membuatnya sukses. Hal itu ia tulis dalam bukunya berjudul 'Mosaic'.

Dalam bukunya, ia bercerita kesuksesannya ia aplikasikan dari metode investasi yang diajarkan oleh salah satu investor tersukses di dunia, Warren Buffett. Kemudian, di buku selanjutnya berjudul 'Investor Dhandho' Pabrai menguraikan lebih rinci bagaimana kesuksesan tersebut ia peroleh dari beraninya mengambil banyak risiko.


"Yang menahan investor dari kesuksesan adalah ego mereka dan dibutuhkan tindakan untuk mengambil lebih banyak risiko," ungkap dia.

Tak begitu saja melupakan kondisi kemiskinan di negaranya, ia juga membangun Yayasan Dakshana di tahun 2005. Ia bersama istrinya membantu mengubah masyarakat yang tinggal di daerah kumuh menjadi seorang jutawan.

Hal itu dilakukan dengan menjalankan organisasi nirlaba bersama masyarakat setempat. Yayasan tersebut ibarat sebagai tempat mendaur ulang kemiskinan di negaranya.

Sementara itu, di tahun 2013 ia tercatat memiliki kekayaan sebanyak US$ 60 juta atau setara dengan Rp 840 miliar (kurs Rp 14.000) dan mengklaim kekayaan tersebut meningkat sebesar 16% di setiap tahunnya.

(ang/ang)

Hide Ads