Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, laba tahun 2018 tersebut masih dalam proses audit.
"Prognosa, ini masih prognosa tahun 2015 akhir keuntungan BUMN Rp 155 triliun. Prognosa untuk sekarang kan auditnya belum selesai ya, tapi prognosanya sekarang itu, di akhir 2018 ini Rp 188 triliun. Dan tahun ini kita targetkan Rp 200 triliun," ujarnya di JCC Jakarta, Kamis (28/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini menambahkan, dividen tahun 2018 sekitar Rp 43 triliun. Kemudian, total setoran untuk negara mencapai Rp 432 triliun.
"(Dividen) Rp 43 triliun ya kalau enggak salah, saya nggak hafal. Total 2018 yang kita setorkan ke kas negara dari pajak, PNBP, sama dividen itu Rp 432 triliun. Udah ya," ujarnya.
Di samping itu, Rini mengatakan, ada sejumlah capaian positif yang telah dilakukan BUMN. Di penerbangan misalnya, jumlah penumpang telah diangkut telah mencapai 232 juta.
"Kalau 2015 kita itu melayani 150 juta penumpang, di tahun 2018 kita sudah mencapai 232 juta. Jadi kenaikan yang cukup besar," ujarnya.
Lalu, untuk waktu tunggu (dwell time) di pelabuhan juga berhasil dipangkas dari 8 hari menjadi 3 hari.
"Memang masih kita harus perbaiki, tapi sudah menuju perbaikan yang cukup besar. Ini yang ingin saya tekankan kepada direksi dan komisaris, kita harus terus dorong ini untuk kita menjadi lebih baik dan lebih berkompetisi," tutupnya. (zlf/zlf)