Hal itu diungkapkannya usai mendampingi Jokowi meresmikan serta memberikan arahan pada acara Rakornas Investasi Tahun 2019 di ICE BSD, Banten, Selasa (12/3/1019).
"Ah itu tanyanya presiden, jangan saya, artinya itu belum dibahas di kabinet," kata Darmin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua persoalan itu sudah puluhan tahun selalu dihadapi pemerintah Indonesia. Hanya saja, Darmin mengaku enggan memberikan komentar lebih jauh lagi karena bel dibahas.
"Artinya kalau sesuatu belum dibahas di kabinet, kamu jangan tanya dulu, tanyanya presiden saja," ujar dia.
Sebelumnya, Jokowi mengaku sudah mempertanyakan kepada jajaran menteri kabinet kerja terkait dengan pembentukan dua kementerian baru, yakni investasi dan khusus ekspor.
Hal tersebut dikarenakan perekonomian nasional selalu dihadapkan dengan persoalan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.
Padahal, kata Jokowi, Indonesia merupakan negara besar dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Dengan modal tersebut, seharusnya kinerja ekspor Indonesia bisa melambung tinggi.
Masih kecilnya pangsa pasar yang dimiliki Indonesia menjadi tanggung jawab pemerintah bersama. Adapun, dua menteri tersebut adalah menteri khusus investasi dan menteri khusus ekspor.
"Saya sudah sampaikan minggu lalu dalam forum rapat kabinet, apakah perlu, saya bertanya apakah perlu kalau situasinya seperti ini yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor, sudah," kata Jokowi.