Hanya untuk menabung saja mereka harus menempuh perjalanan dengan kapal motor atau ojek perahu ke Labuan Bajo. Selain itu mereka juga harus mengeluarkan kocek sebagai ongkos menumpang kapal tersebut.
Belum lagi kalau ada kabar mendadak dari anak yang meminta mereka transfer uang untuk keperluan kuliah di luar daerah seperti di pulau Jawa, Sulawesi, atau Lombok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rute yang disinggahi kapal tersebut adalah Pulau Rinca, Pulau Komodo, Pulau Messah, dan Pulau Papagarang. Layanannya juga menjangkau Pulau Longos, Pulau Boleng, Pulau Seraya Besar dan Kecil, serta Pulau Kukusan.
Nurmala Sari (39) seorang warga di Pulau Messah mengaku, sebelum adanya bank terapung itu ia harus mengeluarkan uang minimal Rp 20 ribu untuk menabung ke Labuan Bajo dari tempat tinggalnya di Desa Pasir Putih, yang masih dalam Kecamatan Komodo.
"Dari pulau (Messah) ke sini Rp 10 ribu. Dari TPI (tempat pelelangan ikan) ke sana PP-nya Rp10 ribu. Tapi kalau sekarang ada bank apung kan lebih nyaman jadi enak toh tinggal naik (ke kapal)," ujarnya saat ditemui detikFinance, Kamis (28/2/2019) lalu.
Lain lagi dengan Sarifudin (48) warga Desa Komodo, Kecamatan Komodo. Dengan jarak tempuh 3 jam dari tempat tinggalnya, ia mengatakan minimal harus menyiapkan kocek hingga Rp 500 ribu untuk menabung di Labuan Bajo. Selain ongkos biaya itu termasuk untuk keperluan makan dan lainnya.
"Maklum kan di Labuan Bajo itu kan mahal-mahal banget," katanya.
Ia mengaku semenjak adanya bank terapung ini bisa membantu dirinya dan masyarakat untuk keperluan simpan, pinjam, dan transfer. "Dulunya di Komodo ini kan kalau simpan pinjam nggak bisa. Simpan saja bisa, tapi pinjam nggak bisa. Alhamdulillah semenjak ada Bank BRI ini sering penukaran, simpan, pinjam," lanjutnya.
Setiap minggunya Bahtera Seva II mendatangi pulau-pulau dengan memberikan layanan perbankan seperti simpanan, pinjaman, penarikan tunai, dan transfer. Di kapal tersebut juga tersedia mesin anjungan tunai mandiri atau ATM. Belakangan, turis mancanegara juga bisa memanfaatkan layanan money changer.
Kepala Unit BRI Labuan Bajo Elias Gudi mengatakan sejak diluncurkan akhir tahun 2016, total penyimpan di Bahtera Seva II sebesar 371 orang dengan total dana Rp 1,4 miliar. Pinjaman 260 orang sebesar Rp 6,1 miliar. Tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 529 orang penyimpan dengan total dana Rp 2,3 miliar untuk debitur peminjam menjadi 640 orang dengan total pinjaman Rp 10,6 miliar.
"Di posisi tahun lalu di posisi 31 Desember 2018 total penyimpan menjadi 753 orang dengan besar Rp 5,29 miliar. Sehingga sejak diluncurkannya teras kapal itu peningkatan rata-rata setiap tahunnya itu untuk penyimpan 200-an penyimpan," ujarnya.
Dari setiap pulau yang didatangi, Komodo menjadi penyumbang terbesar dalam jumlah nasabah. Selain itu layanan money changer pun banyak dilakukan di pulau yang terkenal dengan hewan komodonya tersebut.
"Kalo money changer ini 100% di Komodo saja. Kalau di pulau lain hampir tidak ada. Money changer itu setiap minggunya pasti ada. Itu kalau ramai bisa sampai US$ 1000, US$ 2000. Dan mata uang yang kita layani semua jenis mata uang. Tiga mata uang yang dominan itu Amerika, Singapura sama Euro," tuturnya.
Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva.
(idr/hns)