Deputi Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Bekraf, Ari Juliano Gema, menggambarkan kondisi Indonesia pada 2030 yang akan dipenuhi penduduk dengan usia produktif. Padahal banyak jenis pekerjaan yang kini digantikan oleh mesin.
Menurutnya, profesi barista tidak akan bisa digantikan oleh mesin asalkan memiliki kompetensi. Tidak hanya meracik kopi, barista harus dapat membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau cuma ngaduk-ngaduk kopi, percayalah setahun dua tahun kemudian kalian akan digantikan mesin digabung dengan Google Assistant. Google tolong bikin saya bikinkan saya kopi single origin Bajawa, langsung keluar," kata Ari saat membuka uji sertifikasi barista di Solo, Selasa (19/3/2019).
Dalam uji sertifikasi ini, komunikasi dengan pelanggan merupakan salah satu kriteria yang wajib dimiliki oleh barista. Tak sekadar mengobrol, barista juga harus menjadi duta kopi Indonesia sehingga masyarakat benar-benar mencintai kopinya.
"Selalu saya bilang, barista ini punya tugas mulia, yaitu membuat orang Indonesia jatuh cinta dengan kopi sehingga mengonsumsi terus-menerus kopi Indonesia," ujar dia.
Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kopi lokal diharapkan dapat meningkatkan perekonomian petani kopi. Bahkan Ari menilai kopi tak perlu lagi diekspor dalam bentuk green bean.
"Selama ini kita mengekspor kopi berbentuk karungan. Lalu mereka olah dan dijual kembali ke Indonesia dengan kemasan bagus, harga jualnya meningkat lima sampai 10 kali lipat. Kita inginnya nanti kita ekspor kopi dengan kedainya, lengkap dengan baristanya," katanya.
Sementara itu, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia, Edy Panggabean, mengatakan uji sertifikasi gratis di Solo ini diikuti sekitar 100 orang peserta. Mereka akan diuji dengan 12 kriteria.
"Mulai dari mengelola bahan baku, peralatan, bekerja sama dengan kolega dan pelanggan, hingga memutakhirkan hal-hal terkait kopi," ujar Edy.
Hingga saat ini, LSP Kopi Indonesia telah menguji sekitar 2.000 barista di 16 kota di Indonesia. 1.700 barista di antaranya berhak mendapatkan sertifikat.
"Kita ingin para barista ini benar-benar bisa mempromosikan kopi Indonesia, karena Indonesia memiliki lebih dari 300 cita rasa dan aroma kopi yang tidak dimiliki 70 negara penghasil kopi dunia," pungkasnya.