Kemudian, untuk batas bawahnya sebesar Rp 2.000 per km dan batas atasnya Rp 2.500 per km.
detikFinance pun membuat simulasi untuk tarif yang dibayarkan penumpang untuk jarak 10 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, penumpang akan membayarkan Rp 8.000 untuk 4 km. Selanjutnya, tarif itu ditambah 6 km selanjutnya dengan tarif untuk per km sebesar Rp 2.000. Jadi, biaya 6 km selanjutnya ialah Rp 12.000. Total, biaya untuk ojol sebesar Rp 20.000.
Baca juga: Tarif Ojol Rp 2.000/Km, Setuju atau Tidak? |
Tapi ingat, biaya batas bawah, batas atas dan biaya minimal belum termasuk biaya jasa yang sudah mendapat potongan biaya tidak langsung berupa biaya sewa penggunaan aplikasi. Artinya, untuk aplikasi sendiri konsumen harus merogoh kocek lagi.
Video: Ini Dia Tarif Ojek Online yang Baru
Kemenhub sendiri menetapkan biaya aplikasi maksimal 20%. Sehingga, untuk biaya aplikasi saja sebesar Rp 4.000.
Dengan demikian, paling tidak uang yang dikeluarkan konsumen untuk 10 km sebesar Rp 24.000 dengan perhitungan Rp 20.000 ditambah Rp 4.000 jasa aplikator tadi.
Baca juga: Tarif Ojol Rp 2.000/Km, Setuju atau Tidak? |
Bagaimana dengan saat ini? detikFinance belum lama ini melakukan ujicoba untuk jarak yang sama sekitar 10 km dengan rute Kemenhub di Jalan Medan Merdeka Barat ke Kawasan Tendean dengan dua aplikator yang berbeda yakni Gojek dan Grab.
Untuk Gojek, dalam aplikasi tersebut tertulis Rp 21.000. Tanpa memperhitungkan gross atau nett, maka tarif yang dibebankan ke konsumen sebesar Rp 2.100 per km.
Sementara untuk Grab, dengan jarak yang sama tertulis Rp 18.000 dengan tarif per-km Rp 1.800.
Meski demikian patut diingat, perhitungan di atas baru simulasi. Kondisi itu bisa saja tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. (dna/dna)